Cegah Stunting, GKMNU Wonosobo Latih 600 Anggota Komunitas Remaja

Cegah Stunting, GKMNU Wonosobo Latih 600 Anggota Komunitas Remaja

EDUKASI. GKMNU Wonosobo gelar Peer Educator bagi 600 orang pelajar dan remaja untuk mencegah stunting-AGUS SUPRIYADI-WONOSOBO EKSPRES

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - Sebanyak 600 anak muda dari organisasi pelajar dan komunitas remaja dilatih menjadi pendidik sebaya dalam penanganan stunting.

Kegiatan yang digelar oleh gerakan keluarga maslahah Nahdlatul Ulama itu, berlangsung selama 9 hari, dengan mengambil desa Tambi Kejajar sebagai pilot project.

Koordinator Satker GKMNU Wonosobo, H Topo Muhlani mengatakan kegiatan tersebut merupakan program dari PBNU bekerjasama dengan kementerian kesehatan, dengan sasaran keluarga untuk terlibat dalam penanganan stunting.

BACA JUGA:Rembuk Stunting Jilid II di Wonosobo, Perkuat Kolaborasi Puskesmas, Kades dan Bidan

BACA JUGA:Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Magelang Bentuk Kampung Keluarga Berkualitas Ramah Perempuan Peduli Anak

"Kegiatan ini melibatkan banyak elemen masyarakat, baik dari pelajar dan juga remaja dari organisasi, Banom NU dan komunitas di Wonosobo," ucapnya.

Menurutnya, pola pencegahan stunting yang digelar oleh GKMNU berbeda dengan pola yang dilakukan oleh media atau komunitas yang lain, sebab dalam penangan ini menggunakan perspektif agama.

"Selama ini penanganan stunting menggunakan pendekatan medis atau kesehatan, sedangkan yang kita lakukan menggunakan pendekatan agama," terangnya.

BACA JUGA:Inovasi Kramat Selatan Magelang, Mitigasi Stunting Lewat Aplikasi Sesi Penting

BACA JUGA:Fatayat NU Jateng Bekali Kader Bantu Pemerintah Turunkan Angka Stunting di Kabupaten Magelang

Diharapkan dengan pendekatan tersebut dan pelibatan masyarakat yang lebih luas, kesadaran terkait pencegahan stunting akan lebih kuat hingga ke level yang paling bawah atau akar rumput.

"GKMNU yang didukung penuh oleh NU di tingkat cabang akan bergerak lebih cepat dan luas, melibatkan banyak kalangan, dari orang tua, pelajar, pendidik, sehingga pencegahan bisa dilakukan dari tingkat yang paling bawah, atau keluarga," pungkasnya (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: wonosobo ekspres