Paslon Damai Temukan Banyak Kejanggalan Argumentasi Kubu Lawan Saat Debat Pilkada Kota Magelang
DAMAI. Paslon Damai saat melakoni debat pamungkas calon walikota dan wakil walikota Magelang belum lama ini-TANGKAPAN LAYAR-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM - Kendati debat pamungkas calon walikota dan wakil walikota Magelang, sudah digelar hampir sepekan lalu, namun jawaban dari masing-masing pasangan calon (Paslon) masih jadi pembicaraan di media sosial.
Sejumlah pengamat politik menyatakan jika beberapa pernyataan para kandidat tidak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.
"Seperti ketika calon wakil walikota Pak Mansyur mengatakan jika Puskesmas Magelang Selatan meraih predikat terbaik nasional itu juga tidak benar. Saya paham betul, dan tidak ada dokumen prestasi itu," kata Anggota DPRD Kota Magelang, Marjinugroho, Minggu 17 November 2024.
BACA JUGA:Damai Hadirkan Harapan Baru Untuk Kota Magelang, Saat Kampanye Terbuka
Menurutnya, pernyataan calon wakil Walikota Magelang terlalu dilebih-lebihkan.
Adapun, penghargaan yang baru saja didapat Puskesmas Magelang Selatan adalah penghargaan internal dari Pemkot Magelang, yang diberikan bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional (HKN).
"Jadi bukan penghargaan tingkat nasional. Itu memang perintah Kemenkes untuk memberi apresiasi kepada puskesmas yang dinilai baik," ucapnya.
BACA JUGA:Kampanye Terbuka Paslon Damai Kota Magelang, Ribuan Massa Meriahkan Pesta Rakyat
Menurut politisi Partai Demokrat ini, masyarakat sekarang harus cerdas dalam memahami pernyataan setiap kandidat debat.
"Bukan cuma klaim penghargaan puskesmas terbaik, tapi katanya rumah susun sewa (rusunawa) dan rumah khusus (rusus) adalah bentukan incumbent padahal itu eranya Pak Sigit (Sigit Widyonindito, 2010-2020)," jelasnya.
Pengamatan Magelang Ekspres saat debat berlangsung, calon wakil walikota Magelang nomor urut 2, dr Sri Harso sempat memberikan gestur geleng-geleng kepala ketika KH Mansyur, calon wakil walikota nomor urut 1 merespons tanggapan rencana Rumah Sakit Tanpa Dinding yang digagas dr Sri Harso.
"Iya, kemarin sempat gitu (geleng-geleng) karena rencana Rumah Sakit Tanpa Dinding dan pengadaan alat-alat kesehatan canggih hanya bisa diterapkan bagi rumah sakit tipe A. Padahal itu adalah kesalahan pemahaman," ucap dr Sri Harso, saat dikonfirmasi.
BACA JUGA:Pasangan Damai Sebut Pemerintah Saat ini Belum Serius Garap PAD di Kota Magelang
Menurut dr Sri Harso, program rumah sakit tanpa dinding sebenarnya sudah digagas Pemprov Jawa Tengah sejak tahun 2020 lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres