Keutamaan Ali bin Abi Thalib, Orang yang Dicintai Allah dan Rasul-Nya

Keutamaan Ali bin Abi Thalib, Orang yang Dicintai Allah dan Rasul-Nya

Keutamaan Ali bin Abi Thalib, Orang yang Dicintai Allah dan Rasul-Nya--

Beliau juga turut serta dalam perang Khandaq. Dalam peperangan ini beliau berhasil menewaskan jagoan Arab dan salah seorang pemberani mereka yang sangat popular, yakni Amr bin Abdu Wud Al-‘Amiri. Beliau juga turut serta dalam perjanjian Hudaibiyah dan Baiat Ar-Ridhwan.

Beliau juga mengikuti peperangan Khaibar. Dalam peperangan ini beliau menunjukkan aksi yang luar biasa dan kepahlawanan yang mengagumkan. Allah memberi kemenangan lewat tangannya. Dalam peperangan ini beliau berhasil menewaskan Marhaban Al-Yahudi.

Beliau juga mengikuti Fathul Makkah, perangan Hunain dan perangan Thaif. Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berangkat ke Tabuk, beliau mengangkatnya sebagai pengganti beliau di Madinah.

Sepeninggal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar Ash-Shiddiq dalam pandangan Ali bin Abi Thalib sama seperti umara’ dari kalangan sahabat yang lainnya yakni menaati Abu Bakar merupakan kewajiban dan merupakan perkara yang paling ia sukai.

Ketika Abu Bakar wafat lalu Umar memegang jabatan khalifah atas dasar wasiat Abu Bakar kepadanya, Ali bin Abi Thalib termasuk salah seorang sahabat yang membaiat Umar. Ali selalu bersama Umar dan memberikan masukan positif kepadanya.

Ketika Umar ditikam dan beliau menyerahkan urusan musyawarah kepada enam orang sahabat, salah seorang di antara mereka adalah ‘Ali bin Abi Thalib.

Lalu mereka menetapkan dua orang calon yaitu Utsman dan Ali. Lalu Utsman terpilih menjadi khalifah. Namun begitu, Ali tetap mendengar dan taat kepada Utsman.

BACA JUGA:Kisah-Kisah Romantisme Rasulullah yang Begitu Tawadhu Terhadap Istri-istrinya

Keutamaan Ali bin Abi Thalib

Diantara beberapa keutamaan Ali bin Abi Thalib yang perlu diketahui dan diteladani umat Muslim adalah :

Pertama : Sahabat yang dijamin masuk surga

Dari Sa’id bin Zaid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَشَرَةٌ فِى الْجَنَّةِ أَبُو بَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ وَعَلِىٌّ وَالزُّبَيْرُ وَطَلْحَةُ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ وَسَعْدُ بْنُ أَبِى وَقَّاصٍ

“Ada sepuluh orang yang dijamin masuk surga: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, ‘Ali di surga, Az-Zubair di surga, Thalhah di surga, ‘Abdurrahman (bin Auf) di surga, Abu Ubaidah (bin Al-Jarrah) di surga, dan Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga.”

قَالَ فَعَدَّ هَؤُلاَءِ التِّسْعَةَ وَسَكَتَ عَنِ الْعَاشِرِ فَقَالَ الْقَوْمُ نَنْشُدُكَ اللَّهَ يَا أَبَا الأَعْوَرِ مَنِ الْعَاشِرُ قَالَ نَشَدْتُمُونِى بِاللَّهِ أَبُو الأَعْوَرِ فِى الْجَنَّةِ. قَالَ أَبُو عِيسَى أَبُو الأَعْوَرِ هُوَ سَعِيدُ بْنُ زَيْدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ نُفَيْلٍ. وَسَمِعْتُ مُحَمَّدًا يَقُولُ هُوَ أَصَحُّ مِنَ الْحَدِيثِ الأَوَّلِ.

Anak Sa’id berkata, “Kalau dihitung ada sembilan, lantas tidak disebutkan yang kesepuluh.” Orang-orang berkata, “Kami berdoa kepada Allah, wahai Abul A’war siapakah yang termasuk yang kesepuluh.” Sa’id berkata, “Kalian mohon berdoa kepada Allah untukku semoga termasuk yang kesepuluh tersebut yang berada di surga.” Abu ‘Isa berkata, “Abul A’war itu adalah Sa’id bin Zaid bin ‘Amr bin Nufail. Aku mendengar Muhammad sedang berkata bahwa hadits ini lebih sahih dari hadits pertama.” (HR. Tirmidzi, no. 3748. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَبُو بَكْرٍ فِى الْجَنَّةِ وَعُمَرُ فِى الْجَنَّةِ وَعُثْمَانُ فِى الْجَنَّةِ وَعَلِىٌّ فِى الْجَنَّةِ وَطَلْحَةُ فِى الْجَنَّةِ وَالزُّبَيْرُ فِى الْجَنَّةِ وَعَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ عَوْفٍ فِى الْجَنَّةِ وَسَعْدٌ فِى الْجَنَّةِ وَسَعِيدٌ فِى الْجَنَّةِ وَأَبُو عُبَيْدَةَ بْنُ الْجَرَّاحِ فِى الْجَنَّةِ

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: