Sempat Absen Beberapa Tahun, Kota Magelang Akhirnya Bawa Kembali Piala IGA 2024

Kemudian, Aspek Satuan Inovasi Daerah dengan poin 74,80 persen, terdiri dari 5 variabel, 21 indikator, dan jumlah skor maksimal 187 atau 74,80 persen.

BACA JUGA:MIA 2024, Ajang Apresiasi untuk Para Inovator di OPD Pemkot Magelang

Selama ini, Pemkot Magelang khususnya Bepperida menggeber strategi dan upaya dengan menguatkan ekosistem inovasi.

Tidak hanya itu, Bapperda juga komitmen menciptakan budaya inovasi di Kota Magelang serta senantiasa menjalin komunikasi, menguatkan kapasitas, hingga jaringan kerja sama.

"Kami menjalin komunikasi diantara pentahelix, termasuk di dalamnya ada Pamong Inovasi yang ada di setiap Perangkat Daerah sebagai agen perubahan," sebutnya.

BACA JUGA:RTLH Tersisa 1.400 Titik di Kota Magelang, Pemkot Siap Usulkan Rusunawa Daya Tampung 500 Keluarga

Lebih dari itu, pihaknya juga senantiasa meningkatkan kapasitas kelembagaan dengan membentuk regulasi penciptaan inovasi dari mulai inisiasi, ujicoba, dan penerapan.

"Termasuk juga memperkuat jejaring dengan semua pihak termasuk akademisi dan media massa," terang Didin.

Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu mengatakan, prestasi ini diharapkan menjadi motivasi agar inovasi bagi pelayanan publik menjadi budaya.

BACA JUGA:Legislator Kota Magelang, Narisqa Dorong Warga Punya Rumah Mandiri

"Dengan begitu akan dapat menumbuhkan dan meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat," katanya.

Dia berharap, ke depan Kota Magelang masuk 9 besar sekor Indeks Inovasi Daerah (IDD) sehingga Kota Magelang bisa mendapatkan lagi Dana Insentif Daerah (DID).

"DID pernah kita capai pada tahun 2018-2019. Ketika itu Kota Magelang meraih predikat kota paling inovatif tiga tahun berturut-turut. Harapannya beberapa tahun ke depan, kita bisa mendapatkannya lagi," pungkasnya.

Sumber: magelang ekspres