Tempat Favorit di Kawasan Borobudur Magelang untuk Berburu Takjil dan Ngabuburit

NGABUBURIT. Pasar takjil di kawasan Borobudur Magelang masih menjadi tempat favorit untuk berburu takjil sekaligus ngabuburit.-HARYAS PRABAWANTI-MAGELANG EKSPRES
BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES.ID – Berburu takjil adalah salah satu kegiatan Ramadan yang menjadi favorit masyarakat khususnya remaja dan anak-anak.
Seperti spot berburu takjil di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang yang tak pernah sepi pembeli bahkan sampai membeludak di jam-jam menjelang berbuka puasa.
Saat Magelang Ekspres menelusuri sepanjang Jalan Pramodyawardhani Borobudur Rabu 5 Maret 2025 pukul 16.00 WIB, terlihat ratusan pedagang menjajakan aneka takjil yang menarik mulai dari gorengan, es, hingga makanan kekinian.
BACA JUGA:Festival Takjil Tempuran Angkat UMKM Lokal
Seorang pengunjung dari Candirejo yang juga sedang berburu takjil, Fitri (25) mengaku, kawasan Borobudur menjadi lokasi terbaik untuk berburu takjil karena harganya murah, aksesnya mudah dan pilihannya banyak.
“Sejak pertama Ramadan sampai hari ini selalu mampir sepulang kerja, karena tiap belanja Rp 20.000 sudah dapat macam-macam makanan, hari ini beli risol, tahu krispi, es teh, dan cireng,” kata Fitri.
Selain harganya yang murah meriah, menurut Fitri, rasa jajanan di kawasan Borobudur juga tidak asal dan bisa untuk semua kalangan.
BACA JUGA:Komunitas Koplak Bagi 500 Paket Takjil pada Pengguna Jalan
Ramainya pembeli saat Ramadan juga menjadi berkah bagi Deni (36), warga Ngaran, Borobudur yang berjualan sempol, kolak dan aneka es untuk sajian berbuka puasa.
“Setiap hari saya menyiapkan 250 sempol dengan harga Rp 1.000 an dan Alhamdullilah selalu habis, padahal biasanya cuma buat 100 tusuk itu juga belum tentu habis, untuk es mulai dari Rp 5.000,” kata Deni.
Dalam sehari, Deni mengaku dapat meraih laba bersih sekitar Rp 250.000 dari berjualan takjil pukul 15.00 hingga 20.00 WIB.
BACA JUGA:Wisata Edukasi Jadi Terobosan Baru Pariwisata di Kawasan Borobudur Magelang
“Biasanya malam setelah tarawih itu juga ramai lagi, jadi kami sengaja buka sampai malam, terlebih rumahnya dekat, jadi tidak repot untuk mobilitasnya,” tutur Deni.
Meski tergolong ramai, menurut Deni, Ramadan 2025 menjadi tahun yang cukup memiliki banyak tantangan bagi pegiat UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres