Media Sosial Dominasi Picu Tawuran, Kapolres Magelang Kota Puji Lembaga Pendidikan Larang Siswa Bawa Gawai

BAKSOS. PWI Kota Magelang bersama Kapolres Magelang Kota AKBP Anita Indah, dan Artos Mall menggelar bakti sosial di Ponpes Selamat Kota Magelang, Jumat, 14 Maret 2025.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Kasus kenakalan remaja dan tawuran di Kota Magelang sering dipicu akibat saling tantang di media sosial. Fenomena ini, tentu menjadi keprihatinan banyak pihak.
Kepala Kepolisian Resor Magelang Kota AKBP Anita Indah Setyaningrum menungkapkan, selain penggunaan gawai dan media sosial, pengaruh lain munculnya kenakalan remaja adalah faktor lingkungan remaja itu sendiri.
Oleh karena itu, jebolan Akademi Kepoisian (Akpol) 2005 tersebut memberikan apresiasi yang tinggi bagi lembaga pendidikan formal maupun nonformal yang berani melarang anak didiknya membawa gawai.
BACA JUGA:Damar Ingin Klinik Pratama KH Ahmad Dahlan Makin Perkuat Magelang Sebagai Kota Jasa
Anita Indah menyatakan hal itu ketika terlibat dalam bakti sosial bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Magelang dan Artos Mall, dalam rangka memeriahkan Hari Pers Nasional (HPN) sekaligus bakti sosial di Pondok Pesantren Selamat Kota Magelang, Jumat, 14 Maret 2025.
Sebelum acara dimulai, lebih dari 100 santri dan santriwati duduk berjejer rapi. Barisan santri berada di ujung depan, sedangkan santriwati berada di belakang.
Kapolres merasa bangga bahwa di tengah hiruk pikuk Kota Magelang, masih ada ponpes yang melestarikan pembelajaran sederhana tanpa menggunakan serba serbi teknologi.
"Lebih membanggakan lagi karena santri dan santriwati di Ponpes Selamat ini tidak diperbolehkan membawa gadget. Anak saya juga mondok, dia tidak boleh bawa hp," ujar AKBP Anita Indah.
BACA JUGA:Kunjungi Magelang, Mendikdasmen Ajak Terapkan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
Menurut dia, melarang remaja berselancar di dunia maya sama halnya dengan mengurangi risiko kesalahan pergaulan.
Sebab, banyak kasus kekerasan remaja termasuk tawuran di Kota Magelang dipicu karena ketidakbijaksanaan remaja menggunakan gawai dan media sosial.
"Seringkali hanya karena saling tantang di media sosial, remaja-remaja salah pergaulan ini dengan bangganya menenteng celurit panjang dan dilakukan di jalan raya. Maka, melarang anak didik untuk bawa hp adalah salah satu cara mencegahnya," imbuhnya.
BACA JUGA:25 Kg Bahan Peledak dan Mercon Dimusnahkan di Magelang
Polisi, kata Anita Inda, tidak akan pandang bulu menegakkan hukum yang berlaku kendati para pelakunya masih di bawah umur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres