Tari Sandul, Warisan Budaya Unik dari Pegunungan Temanggung yang Sarat Makna dan Filosofi
BERAKSI. Dua penari sedang beraksi menarikan tari sandul sebagai kesenian tradisional khas Kabupaten Temanggung-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Kabupaten Temanggung dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan budaya lokal.
Tari Sandul menjadi kesenian khususnya di wilayah pegunungan selain Kuda Lumping, Wayang Kulit, dan Tari Topeng Ndayakan yang menjadi identitas masyarakat Temanggung.
Meski tak sepopuler kesenian tradisional lainnya, Tari Sandul menyimpan kekayaan nilai budaya dan pesan moral yang mendalam.
BACA JUGA:Ratusan Kelompok Kesenian di Temanggung Digelontor Bantuan
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, mengajak seluruh masyarakat untuk ikut melestarikan kesenian ini agar tidak punah ditelan zaman.
“Tari Sandul bukan sekadar hiburan. Di dalamnya terdapat pesan-pesan luhur warisan leluhur yang penting untuk generasi sekarang dan mendatang,” ujar Bupati Agus saat menghadiri pentas Tari Sandul di Dusun Langgeng, Kecamatan Tlogomulyo, Senin (7/7) sore.
Ia menekankan, pelestarian seni dan budaya lokal juga menjadi media penting dalam mempererat kerukunan antarwarga.
BACA JUGA:Temanggung Ibu Kota Kesenian Rakyat Nusantara, Seniman dan Budayawan Gelar Dialog Budaya
Melalui pentas seni, masyarakat dapat berkumpul, berinteraksi, sekaligus menjaga tradisi leluhur.
Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Daerah (DKKD) Temanggung, Lukman Sutopo, menjelaskan bahwa Tari Sandul merupakan seni pertunjukan turun-temurun dengan dialektika khas di setiap kelompoknya.
Kesenian ini mengandung unsur akulturasi budaya dari berbagai etnis seperti Tionghoa, Belanda, dan Jawa.
BACA JUGA:BJ Kostum Temanggung, Industri Rumahan Pengrajin Kostum Kesenian yang Dilirik Laku Hingga Luar Jawa
Tak hanya itu, pesan moral seperti tata krama istri terhadap suami pun kerap disisipkan dalam pertunjukannya.
“Sandul mencerminkan sejarah sosial dan budaya masyarakat Temanggung. Pesannya tak hanya soal hiburan, tetapi juga pendidikan moral dan sejarah,” kata Lukman.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: temanggung ekspres
