Ngopi Bareng: Satlantas Temanggung Gandeng Sopir Tingkatkan Disiplin Lalu Lintas Jelang Operasi Patuh Candi
SOSIALISASI. Satlantas Polres Temanggung melakukan sosialisasi Operasi Patuh Candi dengan ngopi bersama di Terminal Kranggan, kemarin. -SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Suasana Terminal Kranggan Temanggung pada hari ini sedikit berbeda.
Bukan razia atau penindakan, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Temanggung justru memilih pendekatan humanis dalam menyosialisasikan Operasi Patuh Candi 2025.
Para pengemudi angkutan kota (angkot) diajak "ngopi bareng" untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin berlalu lintas.
BACA JUGA:Operasi Patuh Candi 2025 Dimulai, Kapolres Temanggung Ajak Warga Tertib Berlalu Lintas
Kegiatan unik ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Temanggung, AKP Tri Affandi.
Ia menjelaskan bahwa kopi darat ini merupakan upaya untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat, khususnya para sopir angkot yang menjadi tulang punggung transportasi publik.
"Ngopi bareng ini adalah bagian dari upaya kami untuk lebih dekat dengan masyarakat, khususnya para pengemudi angkutan. Selain mempererat tali silaturahmi, kami juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan sosialisasi penting mengenai ketertiban berlalu lintas," ujar AKP Tri Affandi di sela-sela kegiatan.
BACA JUGA:Sepekan 1.131 Pelanggar Terjaring Operasi Patuh Candi
Dalam obrolan santai ditemani secangkir kopi, petugas Satlantas menyampaikan berbagai materi penting, mulai dari aturan lalu lintas dasar, urgensi keselamatan berkendara, hingga pentingnya mematuhi rambu dan marka jalan.
Sosialisasi ini menjadi krusial mengingat Operasi Patuh Candi 2025 akan berlangsung selama 14 hari, terhitung mulai tanggal 14 hingga 27 Juli 2025.
"Setiap masukan, saran, atau permasalahan yang dialami para pengemudi di jalan raya dapat disampaikan kepada kami langsung, sehingga bisa dicarikan solusi terbaik sesuai aturan yang berlaku," imbuh Kasat Lantas.
BACA JUGA:Polres Temanggung Gelar Operasi Patuh Candi di Tengah Pandemi
Hal ini menjadikan kegiatan ngopi bareng tak hanya sebatas sosialisasi, namun juga menjadi wadah komunikasi dua arah antara kepolisian dan para pengemudi.
Diharapkan, melalui pendekatan yang lebih akrab dan humanis ini, para pengemudi angkot dapat menjadi agen penyebar virus disiplin berlalu lintas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: temanggung ekspres