Tradisi Nyadran Desa Kledung, Wujud Syukur Warga Lereng Sindoro atas Sumber Air yang Tak Pernah Surut
NYADRAN. Warga di desa Kledung Kecamatan Kledung mengelar tradisi nyadran di mata air desa setempat Jumat kemarin.-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES
Kepala Desa Kledung mengatakan, Nyadran bukan sekadar tradisi, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap alam dan leluhur.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengingatkan pentingnya menjaga sumber air, menanam pohon, dan mempererat tali persaudaraan antarwarga,” katanya.
BACA JUGA:Temanggung Gencar Bentuk Desa Tangguh Bencana, 34 Desa Sudah Siap Hadapi Risiko Alam
Menurutnya, tradisi Nyadran menjadi daya tarik budaya yang memperkuat identitas masyarakat lereng Gunung Sindoro.
“Ini ungkapan rasa syukur kami atas berkah rezeki dan mata air yang tidak pernah surut sepanjang tahun. Karena itu, tradisi ini wajib dilestarikan,” ujarnya.
Budiyono, salah satu warga setempat berusia 46 tahun, menuturkan bahwa Nyadran selalu menjadi momen yang dinantikan warga setelah panen raya tembakau.
“Sejak kecil sampai sekarang, tradisi ini tidak pernah absen. Rasanya sudah melekat di hati warga. Kami selalu menunggu saat-saat ini untuk berdoa bersama dan bersyukur atas segala berkah dari Allah SWT,” ungkapnya.
Bagi warga Kledung, tradisi Nyadran bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan bentuk nyata harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta, tradisi yang mengalir abadi di kaki Gunung Sindoro.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: temanggung ekspres
