9 Desa di Kecamatan Magelang yang Berpotensi Dijadikan Desa Wisata

9 Desa di Kecamatan Magelang yang Berpotensi Dijadikan Desa Wisata

Desa wisata Magelang menjadi langkah positif dalam mendulang pariwisata daerah-@msofyanaffandy-INSTAGRAM

MAGELANGEKSPRES.ID - Desa wisata Magelang menjadi langkah positif dalam mendulang pariwisata daerah.

Sesuai dengan penyematannya, setiap daerah atau desa tentu memiliki kearifan lokalnya tersendiri baik dari alam maupun budaya.

Untuk itu desa wisata di Kecamatan Borobudur menjadi bukti, bagaimana potensi daerah teroptimalisasi dengan baik khususnya di area Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Candi Borobudur.

BACA JUGA:Mengenal Potensi Desa Wisata Magelang: Kearifan Lokal yang Perlu Terjaga

Namun diluar Kecamatan Borobudur, Magelang juga masih menyimpan sejumlah potensi desa wisata lainnya.

Potensi Desa Wisata Magelang

1. Desa Kartoharjo

Desa yang berlokasi di Kecamatan Grabag tersebut dikenal dengan pemandian air hangatnya dari peninggalan kerajaan Mataram Kuno yang bernama Candi Umbul.

Selain itu, Desa Kartoharjo juga memiliki ajang pasar pagi yang menampilkan tari tradisional jathilan, kuliner tradisional, wahana permainan anak, dan masih banyak lagi di kaki Gunung Andong dan Telomoyo.

BACA JUGA:5 Oleh-oleh Kerajinan di Desa Wisata Borobudur, Salah Satunya Batik Bermotif Candi

2. Desa Pakis

Desa yang berada di Kecamatan Pakis ini cukup fenomenal dengan kesenian wayang kulitnya sekaligus pengerajin wayang itu sendiri.

Selain itu, Desa Pakis juga memiliki wisata alam sekaligus budaya yang dinamakan Bukit Balak sebagai tempat untuk melangsungkan tradisi sadranan.

3. Desa Temanggung

Desa yang berlokasi di Kecamatan Kaliangkrik tersebut begitu populer dengan wisata Nepal Van Java.

BACA JUGA:6 Oleh-oleh Kuliner di Desa Wisata Borobudur, dari Teh hingga Gula Kelapa Asli!

Namun keunggulan lainnya yakni pendakian Gunung Sumbing via Butuh, akomodasi homestay, hingga Punthuk Nepal.

4. Desa Tegalrejo

Desa yang berada di Kecamatan Tegalrejo tersebut menjadi lokasi dari pemakaman KH Chudlori, seorang pendiri Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API).

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: