Ketua Komisi C DPRD Kota Magelang Minta Pemkot Tak Latah Kirim Siswa ke Barak
KEBIJAKAN. Ketua Komisi C DPRD Kota Magelang Narisqa meminta agar pemerintah tidak latah mengirim siswa 'nakal' ke barak militer.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID - Kasus yang belakangan viral, pengiriman siswa 'nakal' ke barak militer mendapatkan berbagai respons di daerah, termasuk di Kota Magelang.
Kendati Kota Magelang belum menerapkannya, Ketua Komisi C DPRD Kota Magelang, Narisqa mewanti-wanti, Pemkot tidak latah menerapkan kebijakan tersebut karena justru menjadi beban mental bagi anak-anak tersebut.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, kebijakan mengirim anak-anak nakal ke barak militer tidak memiliki dasar pedagogis dan hanya bersifat reaktif.
BACA JUGA:Gelar DPRD Menyapa, Komisi C Kota Magelang Dicurhati Masalah Sampah
"Kirim siswa nakal ke barak ini termasuk pendekatan instan yang tak menyentuh akar masalah. Tidak ada kurikulum, silabus, atau rencana pembelajaran yang jelas," kata Narisqa, Selasa, 24 Juni 2025.
Menurutnya, akan lebih baik dan bijak bila pendidikan dilaksanakan dengan perencanaan yang sadar dan sistematis.
Dia menganggap alternatif seperti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS), Pramuka, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya dinilai jauh lebih inklusif dan membentuk karakter tanpa unsur hukuman.
"LDKS itu bagian dari pembinaan, bukan hukuman. Semua siswa bisa ikut, tidak diskriminatif. Kalau program di sekolah belum maksimal, tinggal dievaluasi dan diperkuat. Tidak perlu dikirim ke barak," tegasnya.
Narisqa menambahkan, upaya pembinaan juga bisa melibatkan banyak lembaga seperti Dinas Sosial, DPMP4KB, Kwarcab Pramuka, hingga Kepolisian, tanpa harus menjadikan militer sebagai solusi tunggal.
Narisqa juga menyebut, institusi pendidikan harus kembali pada Permendikbudristek No 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP) sebagai landasan yang sah.
BACA JUGA:Antusiasme Siswa Sambut Kehadiran Presiden Prancis di Akademi Militer Magelang
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) DPMP4KB Kota Magelang, Amalia Ila Diastri menilai, pengiriman siswa ke barak militer bukan solusi yang berpihak pada kepentingan anak.
Lebih positif, dengan output yang sama yakni dengan pendekatan berbasis perlindungan dan keadilan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres