Larangan Meminta-minta Apa pun kepada Manusia dalam Islam

Larangan Meminta-minta Apa pun kepada Manusia dalam Islam

Larangan Meminta-minta Apa pun kepada Manusia dalam Islam--

MAGELANG EKSPRES-Jangan meminta sesuatu apa pun kepada manusia. Baik harta ataupun perkara-perkara, seperti minta khidmat, pelayanan, juga minta tolong sesuatu, yang mana hal itu menyebabkan para sahabat yang membaiat Nabi 'Alaihis-shalatu wassalam.

Ketika pecut kudanya atau pecut untanya jatuh tidak membuat mereka minta tolong kepada orang di sekitarnya. Bahkan dia memaksakan diri untuk turun, mengambil pecut itu sendiri, kemudian naik ke kendaraannya sendiri, yang meskipun melelahkan, tapi mereka melakukan itu.

Agama Islam adalah agama yang mendidik pengikutnya untuk menjadi jawara-jawara, pejuang-pejuang, juga menjadi pekerja keras yang tak kenal malas. Bahkan dijadikan bekerja, berupaya mengais rezeki, mencari harta itu sebuah ibadah, tatkala niatnya benar.

Namun kita masih saja melihat di lampu merah, di terminal; kadang kala masih ada orang-orang yang naik ke kendaraan atau berkeliling di kendaraan untuk meminta.

BACA JUGA:Hukum Merayakan Tahun Baru dan Larangan Tasyabbuh dengan Orang Kafir

Pandangan Islam terhadap Orang yang Meminta-minta

“Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Pekerjaan meminta-minta terus saja dilakukan oleh seorang di antara kalian hingga dia bertemu Allah Subhanahu wa Ta'ala kelak, sementara wajahnya tidak terdapat segumpal daging pun." (Muttafaqun 'alaih)

Seorang yang meminta-minta itu sejatinya menghinakan diri. Tapi, terkadang mereka berpakaian yang menyebabkan dirinya tidak terlalu terlihat. Ada yang seperti itu.

Ada yang cara meminta-mintanya dengan pindah kota atau dia meminta di daerah yang jauh dari kampung halaman. Kenapa? Karena dia merasa malu begitu, minta-minta itu.

Tapi ada orang yang sudah ’rai gedhek’ (muka tembok,), sudah tidak punya rasa malu, terus minta-minta, bahkan menjadi profesinya.

BACA JUGA:Dalil tentang Larangan Puasa di Hari Jumat dan Penjelasan Ulama

Terkadang profesi ini menjadi profesi keluarga; suami, istri, anak. Bahkan ada satu perkampungan yang memang profesi orang-orang di sana minta-minta. Jadi sudah tidak malu karena sama profesinya.

Orang yang seperti ini, apa ancamannya? Mungkin di dunia dia selamat karena tidak ada yang tahu kalau pergi itu ternyata dia itu minta-minta kerjanya. Tapi pada hari kiamat, semua orang akan melihat dia.

Orang itu akan dibangkitkan dari kuburnya, digiring ke padang mahsyar sesuai dengan amal perbuatan. Ada orang yang mati dalam kondisi sujud maka dia akan dibangkitkan dalam kondisi sujud, kemudian berangkat menuju ke padang mahsyar. Ada orang yang meninggal di medan perang, maka dia akan digiring di padang mahsyar dengan darah yang masih bercucuran di tubuhnya, dengan aroma-aroma misik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: