Harga Cabai Tinggi, Petani Kabupaten Temanggung Diintai Ancaman Virus Kuning dan Serangan Penyakit Musim Hujan

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Di tengah harga cabai yang masih bertahan tinggi, petani cabai di Kabupaten Temanggung menghadapi ancaman serius berupa serangan virus kuning.

Risiko ini meningkat seiring tingginya curah hujan yang terjadi sepanjang awal tahun 2025.

Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Temanggung, Sumarno, menjelaskan bahwa tanaman cabai pada musim penghujan sangat rentan terserang virus kuning atau yang kerap disebut virus bule.

BACA JUGA:Harga Cabai di Kabupaten Temanggung Meroket hingga Rp80 Ribu, Pedagang: Tiga Minggu Naik Terus

Virus tersebut menyebabkan daun tanaman menguning dan berdampak langsung pada penurunan produktivitas.

Jika tidak segera dikendalikan, serangan virus kuning dipastikan akan mengurangi hasil panen cabai secara signifikan.

“Bisa dipastikan produksinya akan berkurang jika virus ini tidak segera dikendalikan,” ujar Sumarno, Selasa (—).

BACA JUGA:Harga Cabai di Temanggung Melonjak Tajam, Petani Akhirnya Tersenyum Lagi

Ia menambahkan, pengendalian virus kuning dapat dilakukan melalui penyemprotan rutin, terutama pada masa awal pertumbuhan tanaman cabai.

Penyemprotan bisa menggunakan pestisida atau obat-obatan yang direkomendasikan untuk menanggulangi virus tersebut.

“Sebisa mungkin harus rutin, apalagi setelah turun hujan,” pesannya.

Sumarno juga mengingatkan bahwa virus kuning bukan satu-satunya ancaman bagi petani cabai.

BACA JUGA:Motor Ninja Raib Saat Pemilik Jualan Ayam, Aksi Pencurian di Temanggung Terekam CCTV

Perubahan iklim dan tingginya curah hujan turut memicu meningkatnya serangan penyakit lain, seperti patek (antraknosa atau jamur), busuk batang, serta busuk akar.

Sumber: temanggung ekspres