Harga Cabai Tinggi, Petani Kabupaten Temanggung Diintai Ancaman Virus Kuning dan Serangan Penyakit Musim Hujan

Harga Cabai Tinggi, Petani Kabupaten Temanggung Diintai Ancaman Virus Kuning dan Serangan Penyakit Musim Hujan

RAWAT. Salah satu petani cabai di Kecamatan Temanggung sedang merawat tanaman cabai di sawahnya, kemarin-SETYO WUWUH-TEMANGGUNG EKSPRES

Oleh karena itu, perawatan tanaman secara intensif perlu dilakukan agar tanaman cabai lebih tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem, sehingga produksi tetap bisa dijaga.

Meski demikian, ia menyebut harga cabai saat ini masih relatif tinggi, terutama untuk cabai dengan kualitas baik.

Harga cabai yang sehat jauh lebih tinggi dibandingkan cabai yang terserang virus atau penyakit.

BACA JUGA:Ratusan Relawan Tanam Pohon di Lereng Gunung Sindoro, Upaya Cegah Bencana dan Peduli Korban Bencana Sumatera

“Harganya masih di atas Rp50.000 per kilogram. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi,” harapnya.

Sementara itu, Darsono, petani cabai di Kecamatan Temanggung, mengungkapkan bahwa tanaman cabai yang saat ini sudah memasuki masa panen banyak diserang hama patek dan lalat buah.

Berbagai langkah antisipasi telah dilakukan agar tanaman tetap bertahan.

“Kalau yang baru tanam rawan virus kuning, kalau yang sudah berbuah rawan patek dan lalat buah. Ini menjadi tantangan berat bagi petani,” katanya.

BACA JUGA:SMK MiPHA Parakan Gelar Jagra Budaya III, Lestarikan Kesenian Sekaligus Galang Donasi untuk Sumatera

Darsono berharap harga cabai tidak turun di bawah Rp50.000 per kilogram.

Menurutnya, dengan harga tersebut petani masih bisa memperoleh keuntungan, mengingat biaya tanam dan harga pestisida saat ini tergolong tinggi.

“Harapan kami harganya tidak turun, minimal Rp50.000 per kilogram, agar kami tetap bisa untung dan terus merawat cabai dengan baik,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: temanggung ekspres

Berita Terkait