MAGELANG, MAGELANG EKSPRES.DISWAY.ID - Pembelajaran yang dilaksanakan secara daring selama pandemi Covid-19 berdampak terhadap penurunan karakter peserta didik. Sebagai salah satu upaya untuk mengembalikan karakter anak didik tersebut, SD Negeri Rejowinangun Selatan 2 mengajak peserta didiknya pada kegiatan outing class yang dilaksanakan di Weong Education, Muntilan pada Rabu, 7 Desember 2022.
Kegiatan luar ruangan atau biasa dikenal dengan outing class merupakan kegiatan yang biasa dilaksanakan pada saat jeda ataupun akhir semester dan diperuntukkan untuk semua peserta didik.
Kepala Sekolah SD Negeri Rejowinangun Selatan 2, Erna Dwiningsih mengungkapkan, kegiatan outing class ini difokuskan untuk mengembangkan keterampilan, skill dan juga meningkatkan keterampilan psikomotorik dalam diri peserta didik.
"Jadi kegiatan outing class ini tidak difokuskan pada pengetahuan, tetapi lebih ke keterampilan juga skill anak, dan kita usahakan setiap tahunnya ada, baik di jeda maupun akhir semester," ucap Erna.
Lebih lanjut Erna menjelaskan, efek dari pandemi Covid-19 selama 2 tahun lebih tersebut membuat anak-anak lebih cenderung bermain game dan juga gadget yang membuat kurangnya aktivitas fisik pada anak.
"Karena anak-anak sekarang terlebih karena pandemi selama 2 tahun membuat anak-anak cenderung bermain game dan juga gadget, sehingga untuk kegiatan fisik itu kurang, jadi pada kegiatan ini kita memang memfokuskan anak untuk lebih banyak gerak di fisik," jelas Erna.
Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari tersebut diikuti oleh peserta didik dari kelas I-IV dengan jumlah keseluruhan 163 peserta didik. Adapun dana dari pelaksanaan kegiatan tersebut bersumber dari anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dengan melibatkan pihak komite sekolah sebagai peran pertimbangan, pendukung, pengontrol, dan juga mediating masyarakat dengan sekolah.
Dengan adanya kegiatan tersebut, diharapkan dapat membentuk karakter peserta didik serta meningkatkan karakter profil pelajar pancasila. Selain itu juga sebagai sarana dalam pemberian treatment untuk memunculkan sebuah ide, sehingga pembelajaran tidak hanya dari guru ke peserta didik saja, melainkan peserta didik bisa berkreasi dan berkreatifitas untuk mengembangkan bakat dan minatnya.
"Dalam hal ini, peserta didik bisa belajar dengan cara yang menyenangkan, sehingga peserta didik diharapkan dapat memiliki kreativitas dalam belajar dan juga ide dari apa yang mereka pelajari dapat menjadi ide-ide kreativitas untuk pengembangan belajar mereka sendiri," tandasnya.
Owner sekaligus trainner Weong Education, Komarudin mengungkapkan, dalam kegiatan outing class di Weong Education ini anak diajarkan keterampilan soft skill maupun out skill melalui berbagai permainan tradisional dan juga kegiatan tracking atau outbound edukasi.
"Disini anak-anak diajarkan out skill dan soft skill. Untuk out skill kita ajak anak-anak untuk tracking di berbagai lintasan outbound yang sudah kami sediakan, ada tracking darat dan juga air guna melatih keberanian dan ketangkasan anak, sedangkan untuk soft skillnya sendiri kita ajak anak dengan edukasi lukis pada media kayu, fun game, serta edukasi seni tari," ungkap Komarudin.
Komarudin menambahkan, kegiatan outing class di Weong Education ini sebagai salah satu sarana dalam membantu sekolah-sekolah untuk hal praktek kegiatan seperti seni budaya, seni batik, seni lukis dan sebagainya.
"Outing class ini baru kita buat konsepnya, sekolah-sekolah yang kesulitan untuk praktek kita siapkan program-program untuk outing classnya seperti praktek prakarya atau seni budaya, seni batik, seni lukis, kerajinan dan juga seni grafis. Masing-masingnya kita kemas nilai-nilai edukasinya melalui bermain sambil belajar," jelas pria 42 tahun tersebut.
Salah satu peserta didik SD Rejowinangun Selatan 2, Vanella Dhesya Khumaira mengaku senang dan antusias dengan adanya kegiatan outing class semacam ini.
" Saya senang sekali, memang sudah biasa dilakukan tapi untuk kegiatan outbound seperti ini baru kali ini, biasanya hanya di Alun-alun dan GOR," ujar siswa kelas VI tersebut. (mg3)