44 Biksu Menjalani Prosesi Thudong Menyusuri 2 Candi Besar di Indonesia

44 Biksu Menjalani Prosesi Thudong Menyusuri 2 Candi Besar di Indonesia

THUDONG. Sebanyak 44 Biksu berjalan kaki menuju ke Candi Borobudur,.-Heni Agusningtiyas-Magelang Ekspres

BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES - Sebanyak 44 Biksu menjalani tradisi Thudong dengan berjalan kaki menuju ke Candi Borobudur, Minggu (19/5).

Tradisi Thudong yang dilakukan oleh para Bhikkhu tersebut untuk belajar bersabar, karena Sang Buddha mengatakan bahwa kesabaran adalah praktik dharma yang paling tinggi.

Di zaman modern sekarang, tradisi Thudong masih tetap dilestarikan. Akan tetapi karena saat ini sudah berdiri vihara-vihara dan didukung oleh berbagai fasilitas.

Wakil Ketua Panitia Waisak Nasional 2024, Bhikkhu Dhammavuddho Thera menyampaikan bahwa tradisi Thudong boleh dikatakan sebagai sebuah rangkaian perjalanan dengan mempraktikkan ajaran Buddha.

BACA JUGA:Polresta Magelang Kawal Biksu Thudong Menuju Candi Borobudur

"Misalnya dalam rangka Waisak 2024, untuk pertama kalinya Bhikkhu Sangha berjalan kaki menyusuri dua candi besar di Indonesia yakni menuju ke candi Borobudur dan candi Muaro Jambi,” ungkap Y.M.

Bhikkhu Dhammavuddho Thera yang juga sebagai Ketua Perkumpulan Sangha Theravada Dhammayut Indonesia (STDI) ini.

Ketua Panitia Thudong 2024, Susy Yang mengatakan bahwa tujuan dari rangkaian perjalanan Thudong 2024 selain untuk melestarikan nilai-nilai keteladanan Sang Buddha Gautama, juga sekaligus untuk mengkampanyekan toleransi beragama yang ada di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia dan penduduknya memeluk agama yang berbeda-beda.

“Mohon dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Indonesia, kita dukung, kita viralkan. Semoga ini menjadi inspirasi bagi kita semua. Tunjukkan pada dunia, inilah wajah asli Indonesia yang penuh toleransi, kita dapat hidup rukun berdampingan meskipun berbeda-beda keyakinan dan kepercayaan,” ujarnya.

Thudong 2024 mengusung tema Perjalanan dengan Kesadaran Keberagaman untuk Jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia.

BACA JUGA:Perkuat Candi Borobudur, InJourney Siap Sambut Ribuan Umat Buddha di Perayaan Waisak 2568 BE

“Makna dari tema ini adalah merujuk pada sebuah upaya untuk membangkitkan pemahaman atas proses perkembangan yang mengintegrasikan keberagaman dalam perjalanan hidup yang ditandai oleh nilai-nilai luhur, harmonis, dan kebahagiaan,” ungkap Ketua Dhammaduta Thailand untuk Indonesia Y.M. Bhikkhu Wongsin Labhiko Mahathera.

Sangha Pembina Thudong 2024 Y.M. Bhikkhu Kamsai Sumano Mahathera menjelaskan bahwa terdapat tiga belas tekad Bhikkhu Thudong meneladani Y.M. Bhikkhu Maha Kassapa di zaman Sang Buddha yang terbagi dalam empat kelompok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres