MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID - Pemkot Magelang menargetkan kenaikan rangking predikat kota paling toleransi di Indonesia. Saat ini, kota berjuluk Kota Jasa itu menduduki peringkat 6 Kota Paling Toleransi tingkat nasional.
Sebagai wujud keseriusan itu, Pemkot Magelang bahkan rela bertolak menuju Singkawang, Kalimantan Barat. Untuk diketahui, kota berjuluk Hongkong van Borneo itu menjadi peringkat pertama kota tertoleransi tingkat nasional dua tahun berturut-turut 2021-2022.
Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz mengatakan, pihaknya terkesan dengan Kota Singkawang yang menyandang predikat kota paling toleran di Nusantara.
Pihaknya pun mengajak serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menyerap ilmu yang diterapkan Pemkot Singkawang.
“Kita perlu mengamati secara detail, kebijakan maupun payung hukum yang diproduksi Pemkot Singkawang. Dari mempelajari seluruh seluk beluk Singkawang, harapannya Kota Magelang bisa bersanding jadi runner up kota tertoleran tingkat nasiona,” kata Aziz, Senin, 30 Januari 2023.
Menurutnya, antara Kota Magelang dan Singkawang secara demografis hampir mirip. Kota Magelang juga berpenduduk heterogen dan damai.
Bahkan, Alun-alun yang menjadi manivestasi pusat kota dilengkapi dengan tempat ibadah semua agama. Ada Masjid Agung, GPIB, Gereja Katolik, dan Kelenteng Liong Hok Bio.
“Semua saling menjaga dan saling toleransi, menghargai bentuk peribadatan masing-masing,” ucapnya.
Namun satu hal yang dirasa masih kurang, menurut Aziz, Kota Magelang perlu meniru pembentukan peraturan daerah atau peraturan walikota untuk mengoptimalisasi strategi toleransi. Dengan demikian, toleransi tak sekadar slogan, melainkan sudah menjadi budaya hati nurani masing-masing pemeluk agama.
Walikota datang ke Singkawang beserta wakilnya, M Mansyur, Sekda Joko Budiyono, Plt Asisten 1 OT Rostrianto, Asisten 2 Yonas Nusantrawan Bolla, Kepala Bappeda Handini Rahayu, sejumlah kepala OPD lain, anggota FKUB, dan segenap awak media yang bertugas di Kota Magelang.
Sementara itu, Penjabat Walikota Singkawang, Sumastro mengaku terhormat atas kunjungan dari Pemkot Magelang ini. Terlebih, mampu membawa serta sekitar 20 media baik cetak, elektronik, maupun online dalam kunjungan kerja di kota yang dimpimpinnya itu.
"Predikat sebagai kota tertoleran ini membanggakan sekaligus motivasi bagi kami untuk terus merawatnya. Termasuk bagian dari spirit moral agar terus bisa menjaganya," ucapnya.
Dia menuturkan, Kota Singkawang terdiri dari 5 kecamatan dengan penduduk sekitar 239 ribu jiwa. Kota yang bertagline "Singkawang Hebat" ini memiliki 7 agama dan 17 etnis yang hidup rukun saling berdampingan.
Ketujuh agama ini antara lain slam, Buddha, Katolik, Kristen, Konghuchu, Hindu, dan aliran kepercayaan.
"Dari 17 etnis yang ada, etnis terbesar dari Tionghoa, Dayak, dan Melayu. Sebagai tanda tiga etnis terbesar ini dibangun Tugu Tidayu yang merupakan singkatan dari ketiganya," ucapnya.