MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.DISWAY.ID – Pedagang yang menempati shelter sementara di Jalan Sutopo, kawasan Cacaban hanya bisa pasrah dengan fasilitas seadanya di tempat relokasi sementara itu.
Para pengusaha jasa dan perdagangan yang menempati shelter sementara di Jalan Sutopo adalah para pedagang bekas kawasan rumah toko (Ruko) Ngesengan.
Mereka terpaksa direlokasi sementara, menyusul revitalisasi kawasan Ngesengan, Jalan Tentara Pelajar, Magelang Tengah.
Sebagai bentuk kompensasi, Pemerintah Kota Magelang membangunkan shelter sementara untuk menampung 22 pemilik ruko Ngesengan.
BACA JUGA:Pemkot Magelang Bakal Revitalisasi Kawasan Bisnis Ngesengan, Segini Anggarannya...
Namun ternyata, fasilitas yang tersedia di shelter sementara jauh dari fasilitas yang mereka dapat ketika menempati kawasan Ngesengan.
Tak heran, para pedagang mulai mengeluhkannya. Bahkan, meski sudah satu pekan pindah, sampai saat ini jumlah pengunjung yang datang masih terlalu sedikit. Dampak terparah ini dirasakan terutama pengusaha jasa eks-Ngesengan.
"Masih sangat sepi karena kemungkinan orang-orang belum pada tahu kita pindah (di Jalan Sutopo)," kata pengusaha jasa tambal ban eks-Ngesengan yang kini menempati shelter sementara Jalan Sutopo, Gatot, Rabu, 7 Juni 2023.
BACA JUGA:Kupat Tahu Langganan SBY di Magelang Dipindah
Dia mengeluhkan lantaran penempatan lokasi shelter sementara ini tidak didiskusikan secara detail kepada para pelaku usaha di Ngesengan.
“Ya kita tiba-tiba sudah disediakan lokasi di sini, kalau diskusi ada cuma bagaimana kok bisa di sini kayaknya langsung dari Pemkot,” ujarnya.
Gatot sebenarnya menyayangkan keputusan Pemkot Magelang yang memindahkan toko sementaranya di Jalan Sutopo.
BACA JUGA:Pedagang Alun-alun Berharap Pemkot Magelang Fasilitasi Parkir Bus Pariwisata
Sebab, dia menilai jika lokasi anyar dirasa kurang strategis dan berdampak kepada omset, terutama bagi pengusaha jasa seperti dirinya.
Apalagi belum banyak pelanggan yang mengetahui jika lokasi baru mereka di Jalan Sutopo, Cacaban.