MAGELANG EKSPRES-- Semangat agar senantiasa untuk membaca, menghafal, dan mentadaburi Al-Quran harus senantiasa terjaga. Tak ayal banyak yang bertanya Bolehkan Orang yang Berhadats Kecil Membaca Al-Quran?
Namun begitu kita harus mempelajari adab-adabnya sehingga jangan sampai salah dan bisa mengakibatkan seseorang tidak mendapatkan pahala, namun jusru berdosa.
Bolehkah membaca Al-Quran bagi orang yang berhadats kecil?
Seseorang berhadats kecil yang membaca Al-Quran dibagi menjadi dua kondisi :
1. Membaca Al-Qur'an dari hafalannya
2. Membaca Al-Qur'an dari mushaf Al-Qur'an.
Apabila membaca Al-Qur'an dari hafalannya, maka bagi seseorang yang berhadats besar itu tidak boleh namun yang berhadas kecil boleh.
Jadi diperblehkan membaca Al-Qur'an dari hafalannya tanpa membuka mushaf. Namun kalau seseorang berhadats besar maka tidak boleh, Ali Bin Abi Thalib radhiyallahu ta'ala 'anhu pernah menyatakan,"Dahulu Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam membaca Al-Qur'an kepada kami selama beliau tidak junub."
BACA JUGA:Bolehkah Membaca Al Quran Bagi Wanita yang Sedang Berhalangan atau Haid? Jawabannya Boleh Tapi...
Kemudian terkait orang yang berhadats kecil boleh membaca Al-Qur'an dari hafalannya, maka ada sebuah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ta'āla 'anhuma ketika beliau tinggal di rumah bibinya Maimunah.
Beliau bercerita, Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam bangun dari tidurnya Kemudian beliau duduk, Beliau mengusap (wajahnya dari rasa ngantuk) dengan tangannya.
Kemudian setelah itu Rasulullah shallallahu 'alayhi wa sallam langsung membaca 10 ayat penutupan Surat Ali-Imran.
Kemudian beliau mendatangi sebuah tempat air yang tergantung, Kemudian Beliau berwudhu di sana dan Beliau memperbagus wudhunya. (HR. Bukhari, no.183 Muslim no.673)
Artinya Nabi shallallahu 'alayhi wa sallam dalam keadaan baru bangun belum berwudhu, kemudian beliau membaca Al-Qur'an ini. Ini adalah sebuah amalan yang diperbolehkan artinya membaca Al-Qur'an ketika seseorang berhadats kecil ini diperbolehkan.
BACA JUGA:Alquran Satu-satunya Kitab yang Terus Dijaga Allah, Apa Keistimewaan yang Lain?