Legenda Gunung Telomoyo Lokasi Persemayaman Hanoman Hingga Tragedi Kematian Personel Pengrawit Wayang Kulit

Minggu 27-08-2023,10:57 WIB
Reporter : Arief Setyoko
Editor : Arief Setyoko

Selain memiliki kisah legenda, Gunung Telomoyo juga menyimpan banyak cerita misteri atau mitos yang berkembang.


Jalur pendakian Gunung Telomoyo-@anggarawepe-INSTAGRAM

Percaya atau tidak, konon katanya sempat ada kematian seluruh anggota pementasan wayang di Desa Sepayung.

Namun, jika kamu mencari Desa Sepayung di kolom pencarian mungkin tidak akan menemukan. Sebab, Desa Sepayung semenjak kejadian mistis dan menyeramkan ini, berubah menjadi Dusun Dalangan, Desa Pandean, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.

Dusun Dalangan adalah salah satu pintu masuk menuju Puncak Gunung Telomoyo.

Di masa lalu yang tidak dapat dipastikan tahunnya, dusun ini bernama Desa Sepayung.

Dusun ini sering mengadakan pementasan seni wayang kulit sebagai cara untuk merayakan suatu acara atau peringatan merti desa.

Suatu hari Desa Sepayung mengadakan pentas seni wayang kulit dengan segenap pengrawit gamelan yang jumlahnya puluhan orang.

Termasuk didalamnya, sinden, dalang, pengendang, dan lain sebagainya.

Untuk membuat pertunjukan semakin meriah, lantas didirikanlah semacam panggung pementasan yang lokasinya tepat di kaki Gunung Telomoyo.

BACA JUGA:Gunung Sumbing Pernah Meletus Tahun 1730, Kerusakan Hingga Korban Jiwa yang Ditimbulkan

Namun, belum juga lama pertunjukan wayang kulit dilakukan, tiba-tiba terjadi angin kencang yang membuat pohon-pohon tumbang dan tebing Gunung Telomoyo longsor.

Tragisnya dalam peristiwa tersebut seluruh kru pementas wayang tersebut tak ada yang selamat.

Setelah kejadian itu, Desa Sepayung kemudian berganti nama menjadi Dusun Dalangan. Dalangan berasal dari kata dalang atau pemegang dan pembawa cerita wayang.

Dalangan menggantikan Sepayung untuk mengingatkan bahwa pernah terjadi kecelakaan massal di desa tersebut. Maka untuk mengenangnya, diganti Desa Sepayung menjadi Dusun Dalangan, yang kemudian kita kenal sampai sekarang.

Hingga saat ini, beberapa makam kuno di pinggir dusun tak jauh dari rute pendakian Gunung Telomoyo kerap kali dianggap sebagai makam pengrawit dan dalang wayang yang meninggal akibat bencana tersebut.

Kategori :