Kata "klepon" merupakan singkatan dari "kanthi lelaku pesti ono", artinya apabila kita menjalani hidup dengan prihatin pasti akan ada jalan keluar.
Orang Jawa meyakini bahwa mengambil makna dari proses pembuatan klepon yang bisa dibilang tidak mudah.
Klepon melambangan kesuburan dan kesederhanaan.
Oleh karena itu, kue tradisonal ini sering kali dihidangkan sebagai kudapan di acara-acara tasyakuran.
BACA JUGA:Cuma Rp3 Ribu Kamu Bisa Lakukan 10 Kegiatan Mengasyikan di Gunung Tidar
2. Apem
Kue khas ini terbuat dari tepung beras, terigu, santan, kelapa, gula jawa, dan bahan lainnya.
Ciri khas kue ini yaitu memiliki tekstur yang lembut, rasa gurih dari santan, dan manis dari gula jawa.
Dibalik rasanya yang legit ternyata ada kisah menarik dibalik kue khas ini.
Kue ini pertama kalinya diperkenalkan oleh Ki Ageng Gribig sepulangnya dari ibadah haji.
Dia adalah seorang pendakwah Islam dan masih keturunan Prabu Brawijaya, Raja Makapahit.
Kata apem sendiri dipercaya berasal dari Bahasa Arab, yakni "affuwan" atau "afwan" yang berarti ampunan atau maaf.
Karena orang Jawa dulu kesusahan mengucapkan kata tersebut hingga akhirnya disebut apem.
Makna kue khas Jawa Tengah ini yaitu simbol permohonan ampun kepada Tuhan Yang Masa Kuasa.
Tradisi membuat kue apem sering terkait dengan perayaan dan upacara adat, sepeti pernikahan, kelahiran, dan perayaan keagamaan.
BACA JUGA:Ingin Dapat 2 Kunci Keselamatan? Kata Ustadz Syafiq Riza Basalamah Baca Doa Ini!