Kue ini terbuat dari bahan-bahan seperti ketan, gula jawa, kelapa, dan santan.
Salah satu teori tentang asal-usul nama "wajik" adalah karena bentuk kue ini yang berbentuk segitiga atau berlian menyerupai pola wajik yang digunakan dalam seni ukir dan hiasan tradisonal di Indonesia.
Pemakaian nama ini mungkin mencerminkan konsep kesuburan dan keberuntungan yang seing terkait dengan bentuk geometris dalam budaya Jawa.
6. Putu Ayu
Dalam Bahasa Jawa "putu" berart "yang kucel" atau "remahan" sementara "ayu" berarti "cantik".
Nama tersebut merujuk pada tambpilan kue putu yang cantik dan indah serta identik dengan warna hijau.
Kue ini memiliki cita rasa yang manis dan legit yang dipadukan dengan parutan kelapa.
Kue ini sering kali disajikan dalam acara pernikahan, dari teksturnya yang lengket melambangkan harapan agar pengantin selalu bersama hingga tua nanti.
Selain itu, dari proses pembuatan kue ini, mengandung makna supaya pengantin menjalani bahtera rumah tangga dengan penuh kesabaran.
BACA JUGA:TERUNGKAP! Lokasi Pusat Kerajaan Mataram Kuno Bukan di Jogjakarta Faktanya Ada Di Sini
Makanan tradisonal Jawa Tengah tidak hanya memanjakan lidah, tetapi membawa kita dalam perjalanan budaya yang menggugah selera dan meresap ke dalam sejarah dan tradisi masyarakatnya.
Itulah dia makna mendalam tentang kue tradisional asal Jawa Tengah. Semoga bermanfaat (*)