Embung Semawung Purworejo Dioptimalkan Jadi Destinasi Wisata Eksotis

Rabu 04-10-2023,19:30 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Lukman Hakim

Bumdes melihat, optimalisasi embung sebagai destinasi wisata cukup menjanjikan mengingat lokasinya strategis dan memiliki latar pemandangan eksotik. Dari sekitar embung, masyarakat bisa memandang hamparan sawah yang dikelilingi jajaran perbukitan Menoreh.

Karena itu, berbagai pengembangan direncanakan. Beberapa di antaranya yakni menambah sejumlah wahana baru, lapak kuliner,  dan membuka jam kunjung malam. 

“Kemarin dapat bantuan dari Provinsi Jawa Tengah dan kita belikan 5  unit bebek air kayuh serta membangun beberapa gazebo. Ke depan kami ingin ada perbaikan infrastruktur sehingga fungsi pertanian lebih terjaga dan wisata bisa berkembang. Karang Taruna bisa mengelola tiket atau parkir jadi bisa juga ada pemasukan,” ungkap Pitoyo.

Embung Semawung dibangun dengan anggaran sekitar Rp270 juta dari Kementerian Desa dan diresmikan pada 5 November 2018.  Dengan luasan sekitar 70 meter x 30 meter atau 2.100 meter persegi di atas lahan kas desa, keberadaan embung sejak awal cukup vital untuk menyuplai air pertanian, khususnya pada musim tanam (MT) 2.  Sedikitnya 10 hektare lahan pertanian padi dan palawija sangat bergantung pada embung.

“Ya memang beruntung ada embung. Dulu pada saat MT 2, Semawung ini sering kekurangan air karena hanya mengandalkan hujan dan aliran DI Kalisemo. Kita yang berada paling ujung biasanya tidak kebagian. Jadi embung ini sangat membantu petani,” ucap Kades Semawung, Samud Purnomo, saat dikonfirmasi pada Rabu 3 Oktober 2023.

Selain fungsi irigasi, pemerintah desa dan masyarakat sudah sepakat mengelola embung sebagai destinasi wisata. Terlebih, Semawung menjadi rintisan desa wisata sejak tahun 2019. Pembangunan pun dilanjutkan dengan tahap kedua menggunakan alokasi dana desa dan swadaya masyarakat.

“Pernah kita coba bekerja sama dengan pihak ketiga untuk tempat pemancingan, tapi tidak maksimal. Jadi, sekarang secara penuh dikelola Bumdes. Fungsi irigasi dan wisata bisa jalan beriringan,” bebernya.

BACA JUGA:Serunya Menginap di Trianggulasi Glamping Magelang, Ada Kamar Bentuk Curve Sampai Nuansa Jejepangan

Samud yang masa jabatannya selesai pada akhir  tahun 2023  ini mengaku bersyukur sejumlah potensi desa dapat tergarap masyarakat bersama Bumdes.

Bahkan, saldo atau kas desa yang semula nol pada saat kali pertama ia menjabat pada tahun 2017, kini telah menjadi ratusan juta rupiah. Pihaknya pun berharap pembangunan ke depan dapat terus dilanjutkan, tak terkecuali optimalisasi kawasan embung.

“Masih ada sisa tanah kas desa sekitar 8.000 meter di sekitar embung. Belum lama ini kita lengkapi dengan lapangan voli untuk sarana olahraga pemuda. Kita juga sudah menyusun masterplan pengembangan dan sudah dikirim ke Kementerian Desa, seperti ada homestay dan kios-kios UMKM,” terangnya. 


Sejumlah pengunjung menikmati eksotisme Embung Desa Semawung Kecamatan Purworejo dengan menaiki wahana bebek air kayuh pada Minggu (1/10/2023) siang.--

Diketahui, bencana kekeringan pada musim kemarau dan banjir saat musim penghujan memang masih menjadi persoalan klasik di sebagian wilayah kecamatan di Kabupaten Purworejo. 

Belum lama ini, Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Dion Agasi Setiabudi SIKom MSi, menyebut bahwa perbaikan DI yang mengalami kerusakan menjadi salah satu fokus perhatian dalam beberapa tahun ke depan.

Menurutnya, Bendungan Bener yang kini masih dalam proses pembangunan perlu disambut dengan perencanaan yang matang sehingga fungsi utamanya, yakni sumber air baku dan pengairan pertanian, dapat optimal.

Dengan adanya perbaikan DI Kalisemo misalnya, wilayah timur Sungai Bogowonto, termasuk Desa Semawung dan sekitarnya, diharapkan mendapat suplai air pertanian dari Bendungan  Bener melalui DI Kalisemo. Stabilitas air baku di beberapa desa yang terlintasi DI juga lebih terjamin.

Kategori :