BACA JUGA:Seperti di Korea! 5 Potret Serunya Sepedaan di Pantai Selatan Kabupaten Bantul
Keberangkatan Pangeran Diponegoro menuju Goa Selarong diikuti oleh para bangsawan keraton.
Para bangsawan keraton yang mengikuti jejak Pangeran Diponegoro merupakan keturunan Sultan Hamengkubuwono I, dan III yang berjumlah 77 orang.
Pangeran Diponegoro segera membangun pertahanan di Goa Selarong dan menyusun strategi pembalasan terhadap Belanda.
Rupanya pasukan Pangeran Diponegoro terus bertambah bahkan mencapai ribuan, termasuk orang yang tinggal di dalam gua.
Saat berlindung di Gua Selarong, Belanda menemukan keberadaannya, dan mencatat dia telah melakukan tiga kali penyerangan.
Serangan ketiga terjadi pada tanggal 4 November 1825.
Namun Pangeran Diponegoro dan pasukannya telah menghilang dan bersembunyi di gua-gua sekitarnya.
Goa Selarong terbagi menjadi dua bagian, Goa Kakung dan Goa Putri. Goa Kakung ditempati oleh pangeran dan pasukannya.
Sedangkan Goa Putri ditempati oleh Pangeran Diponogoro yaitu RA Ratnaningsih. Kedalaman kedua goa ini mencapai 1,5 meter, lebar goa Kakung 2 dan lebar Goa Putri meter.
Itulah kilas sejarah dari destinasi wisata Goa Selarong. Untuk para pengunjung yang ingin menikmati keindahan wisata sejarah Gua Selarong akan dikenakan tarif tiket yang cukup murah sebesar Rp 3.000.
Gua Selarong merupakan Gua bersejarah yang menceritakan tentang perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda-yaann.29_-Instagram
Goa Selarong dibuka mulai pukul 08.00 -16.00 WIB. Pengunjung dapat datang ke tempat wisata sejarah ini dengan menyesuaikan jam buka.
Bagi pengunjung yang hendak menuju Goa Selarong disarankan menggunakan kendaraan pribadi karena tidak ada angkutan umum menuju destinasi wisata ini.