Gunung Sumbing Bercincin Awan, Apakah Harus Ditakuti? Ternyata Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Jumat 19-01-2024,09:57 WIB
Reporter : Arief Setyoko
Editor : Arief Setyoko

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES -- Sering melihat puncak Gunung Sumbing dan gunung lainnya terdapat cincin awan atau awan bertopi? Mungkin Anda bertanya-tanya, sebenarnya apa penyebab awan membentuk lingkaran dan mengelilingi puncak gunung ini.

Menurut BMKG, terbentuknya fenomena "cincin gunung" awan putih tebal yang melingkari puncak Gunung secara ilmiah disebut dengan awan lentikular.

Awan lentikular terbentuk ketika udara naik melintasi gunung, sehingga mengalami pendinginan yang cukup untuk mengalami kondensasi.

BACA JUGA:Mitos Dibalik Keindahan Gunung Sumbing, Konon Adanya Peri Sampai Jadi Tempat Pesugihan

BACA JUGA:Pantai Karang Bolong Kebumen Keindahan, Sejarah, Hingga Mitos Singgasana Sang Penguasa Laut Selatan

Awan lentikular memiliki sifat yang unik karena tidak bergerak seperti awan lainnya dan memiliki bentuk yang padat.

Awan ini memiliki bentuk yang pipih dan bulat seperti payung.

Seperti yang sering terlihat di gambar-gambar yang tersebar di media sosial.

BACA JUGA:Fenomena Aneh, Cahaya Matahari Berwarna Kuning Siang Ini Pertanda Buruk?

Di Puncak Gunung Sumbing seringkali terlihat pemandangan seperti itu.

Awan lentikular sering terjadi pada musim kering, bukan saat hujan.

Hal ini disebabkan oleh perbedaan suhu udara yang bertemu dan tidak dapat naik ke atas.

Dengan begitu, suhu udara terjebak di puncak gunung karena adanya perbedaan yang signifikan antara kelembaban dan kekeringan.

BACA JUGA:Viral Pemotor Kakek-Nenek Kecelakaan Akibat Bendera Parpol yang Roboh di Flyover Kuningan Jakarta Selatan

Awan lentikular sering ditemukan di daerah pegunungan.

Kategori :