Caping Resto, Restoran Tradisional Unik yang Kekinian di Dekat Borobudur, Berfilosofi Kehidupan Manusia

Kamis 22-02-2024,18:48 WIB
Reporter : Heni Agusningtyas
Editor : Nur Imron Rosadi

BOROBUDUR, MAGELANGEKSPRES - Candi Borobudur salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Dengan predikat tersebut, mampu menarik lebih banyak wisatawan yang berkunjung.

Tentu hal tersebut menjadi peluang bagi masyarakat untuk membuka usaha di sekitar Candi Borobudur. Salah satunya, Muhammad Fuad Saefudin, yang menangkap peluang tersebut dengan membuka sebuah resto dengan konsep tradisional kekinian.

Fuad, sapaan keseharian lelaki kelahiran November 1992 ini, sadar bahwa meningkatnya jumlah pengunjung di Kecamatan Borobudur tentu tidak hanya dari keberadaan Candi Borobudur semata. Lingkungan sekitar pun turut andil di dalam menarik para calon wisatawan.

Berlokasi di Desa Banjaran 2, Karanganyar, Borobudur, di atas lahan seluas sekitar 2500M² Muhammad Fuad membangun sebuah usaha kuliner bernama Caping Resto dengan bentuknya yang unik.

BACA JUGA:Masjid Al-Mahdi Magelang, Keunikan Arsitektur Khas Tionghoa yang Mirip Klenteng!

Nama Caping sendiri karena bentuk bangunannya dibuat menyerupai sebuah Caping. Caping sendiri merupakan alat penutup kepala yang terbuat dari anyaman bambu, berbentuk seperti kerucut. Karena itulah, Resto inipun dibangun lebih banyak menggunakan bambu-bambu.

"Saya cinta dengan Borobudur, karena itu saya ingin memberdayakan masyarakat sekitar dengan membuat restoran," ucap Fuad.

Terkait bentuk restonya yang estetik, Fuad menjelaskan bahwa, ia mencoba mewujudkan apa yang menjadi nilai atau filosofi dari sebuah Caping.

"Caping  bentuknya menyerupai gunung. Melambangkan sumber kehidupan semua makhluk maupun beragam tumbuhan. Selain sebagai Gentong (tempat penyimpanan air) sumber mata air, gunung juga merupakan lumbung aneka bahan makanan," terang Fuad.

BACA JUGA:Wisata Religi di Bulan Ramadhan, Ziarah Makam Syekh Subakir Magelang Keberkahan yang Penuh Makna

Ia menambahkan bahwa Caping yang bentuknya melingkar dan kemudian mengerucut, merupakan filosofi perjalanan spiritual religius manusia.

"Perjalanan hidup manusia akhirnya akan mengerut, kembali kepada Sang Pencipta. Itulah perjalanan hidup tertinggi seorang manusia, sebagaimana kodrat jati dirinya," jelas Fuad.

Caping Resto menyuguhkan lebih dari 40 menu makan dan minuman dan juga menyediakan paket buffet.

Nama paket menu yang ada pun tergolong unik. Paket Pepeling 1, 2, Caping Gunung, Tani dan Bambu. Hanya dengan harga mulai Rp60 ribu sampai Rp80rb an, pengunjung sudah bisa mencicipi masakan berkonsep Nusantara.

Sedang untuk menu non paket, harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp25 sampai Rp50 ribu. Tak heran jika resto yang memiliki tagline, "Kisah dalam Setiap Rasa" ini dikunjungi rata-rata 200 orang setiap harinya, meski baru buka beberapa bulan.

Kategori :