Dijanjikan Kerja ke Australia, 5 Warga Wonosobo Nyaris Jadi Korban TPPO
5 orang korban kasus TPPO saat ditemui awak media di Wonosobo, Kamis (16/5). (Mohammad Mukarom)-MAGELANG EKSPRES-
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES — Baru-baru ini, ramai diberitakan tentang adanya dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang dialami oleh 5 orang asal Kabupaten Wonosobo. Korban buka suara, mengungkap kronologi di mana mereka dijanjikan kerja ke Australia hingga Serbia.
Salah satu korban berinisial YS menceritakan, kasus tersebut bermula saat tahun 2023 lalu, dirinya bersama 2 orang rekannya mendaftarkan diri ke sebuah tempat agen pemberangkatan calon perantau di Wonosobo.
Mereka bermaksud ingin menjadi TKI ke Australia lewat jasa abal-abal yang dikelola oleh pelaku bernama ML.
BACA JUGA:KPU Wonosobo Pastikan Tak Ada Caleg Mundur Usai Terpilih, Termasuk PDIP
Ketiga-tiganya dibebani biaya pemberangkatan sebesar Rp 110 juta tiap orangnya.
"Awalnya kami bertiga, saya dan 2 teman saya. Kami mau pergi ke Australia, dijanjikan 3 bulan berangkat. Bayarnya setiap orang Rp 110 juta, tapi diiming-imingi gaji besar yang membuat kita mantap," ungkap YS kepada wartawan, Kamis (16/5) kemarin.
Meskipun merasa berat akan biaya sebesar itu, nyatanya tak menyurutkan niat mereka untuk tetap ingin mendaftar.
BACA JUGA:Wajah PPK di Wonosobo Dalam Kasus Riswahyu Muncul Sebagai Calon PAW
Terlebih, ML sempat menunjukkan bukti kepada korban bahwa pihaknya berhasil mengirim kliennya ke luar negeri.
YS mengaku sangat menunggu kabar baik dari ML yang sebelumnya diberi tahu akan berangkat ke Australia 3 bulan kemudian.
Namun harapan itu tak kunjung terpenuhi, bahkan hingga lewat 5 bulan lamanya.
"Katanya bisa berangkat, dikasih buktinya kalau ada klien mereka yang sudah berangkat. Akhirnya kita pinjam uang ke bank, ada yang pinjam Rp 150 juta dan ada yang Rp 100 juta. Tapi sampai 5 bulan kok tidak berangkat," jelasnya.
BACA JUGA:Hadir Pelantikan PPK, Bupati Wonosobo Sebut Pilkada Rentan Godaan
Setengah tahun menunggu, tiba-tiba mereka ditawari oleh ML untuk dikirim ke Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: magelang ekspres