Dijanjikan Kerja ke Australia, 5 Warga Wonosobo Nyaris Jadi Korban TPPO

Dijanjikan Kerja ke Australia, 5 Warga Wonosobo Nyaris Jadi Korban TPPO

5 orang korban kasus TPPO saat ditemui awak media di Wonosobo, Kamis (16/5). (Mohammad Mukarom)-MAGELANG EKSPRES-

Negara tujuan itu pun ditentukan sepihak oleh pelaku, tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada korban, apa alasan mereka gagal diterbangkan ke Australia.

Lagi-lagi tawaran itu hanyalah janji belaka. Korban tak jadi berangkat, meski sudah dinantikan selama 10 bulan.

BACA JUGA:Usai Dikukuhkan, 70 Orang Redkar BPBD Wonosobo Diuji Ketangkasan

Tiga orang korban asal Wonosobo ini pun risau karena terbebani hutang yang mustinya dapat diangsur 3-4 bulan saja.

"Posisi kita sudah hutang yang seharusnya bisa diangsur 3-4 bulan, kita mikirnya waktu itu bisa lah kalau sudah mulai kerja. Tapi sudah sampai 10 bulan kok tidak ada pemberangkatan," terangnya.

Tak lama setelah itu, tepatnya pada Bulan Maret 2024, ML kembali melontarkan iming-iming kepada korban.

BACA JUGA:Gara-gara Oven Overheat, Depo Kayu di Wonosobo Terbakar

Mereka ditawari pindah negara tujuan, yakni ke Serbia. YS serta rekannya bernama TH dan PRL masih terbujuk rayuan pelaku.

Mereka termakan janji, bisa dikirim ke Serbia hanya dalam kurun waktu 2 pekan dan langsung ditempatkan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang furnitur dengan gaji selangit, yaitu Rp 20 juta perbulannya.

Tawarannya cukup menggiurkan dan informasinya menyebar ke lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal.

BACA JUGA:Kwarran Wonosobo Juara Umum di Pesta Siaga Kabupaten, Siap-siap Dikirim ke Kwarda Akhir Mei

Bualan ML ini berhasil menghipnotis para pencari kerja, hingga kemudian muncul 2 orang korban lain asal Wonosobo, bernama AS dan AR.

"Tawaran itu ketika sebelum Ramadan. Karena berangkatnya lebih cepat, lalu bayarnya Rp 65 juta membuat 2 orang tetangga saya juga ikut daftar. Terus janjinya kalau tidak jadi berangkat, uangnya dikembalikan 100 persen," beber YS.

Rencananya, 5 orang korban itu hendak diberangkatkan pada pertengahan bulan puasa.

Namun diundur dan disepakati akan angkat koper menuju tanah rantau seusai Hari Raya Idul Fitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: magelang ekspres