Mencontoh Rasulullah yang Selalu Mengencangkan Ibadah di Bulan Ramadhan, Bagaimana Persiapan Anda?

Selasa 05-03-2024,05:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

Disebutkan, ada bulan-bulan tertentu yang disebut sebagai musim hujan, atau musim durian, di mana pada hari-hari itu, pada bulan-bulan itu, kita dengan mudah bisa mendapatkan hujan. Tiap hari atau hampir tiap hari, kita dengan mudah bisa mendapatkan durian.

Tapi kalau musim hujan atau musim durian ini sudah lewat, maka kita tidak menemui hujan lagi, kita tidak bisa mendapatkan durian lagi dengan mudah. Mungkin ada, tapi berasal dari luar negeri atau dari pulau yang lain, yang barangkali memiliki musim yang berbeda dengan daerah atau negara yang kita tempati.

BACA JUGA:Padusan dan Nyadran, Amalan Jelang Ramadhan yang Tidak Diajarkan Rasulullah

"Jadi itulah kenapa para ulama menyebut  sebagai musim ibadah, karena waktunya terbatas dan suatu saat waktunya akan lewat. Jadi selagi musim ibadah itu hadir dan datang menjumpai kita, maka hendaknya seorang muslim ingat dengan tujuan utama kehidupan dia di atas muka bumi."

Ustadz Anas Burhanuddin berharap menjelang musim ibadah yang akan segera datang maka hendaknya umat Islam bersiap untuk menghadapi musim ibadah ini dengan mengencangkan ibadah.

Ketika musim ibadah sudah berakhir bisa mengendurkan intensitas ibadahnya sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam.

"Nah itu adalah sebuah prinsip yang seharusnya diyakini oleh setiap muslim dan diamalkannya. Memang seharusnya seperti itu. Umat Islam semuanya harus seperti itu. Bahkan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam pun juga seperti kita. Ada masanya ibadah Beliau lebih kencang daripada ibadah Beliau di waktu-waktu yang lain."

Disebutkan, tentunya tidak sama antara ibadah kita dengan ibadahnya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

Beliau adalah orang yang paling sempurna dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Tapi dalil-dalil menunjukkan bahwa intensitas ibadah Beliau tidak rata sepanjang tahun.

BACA JUGA:Rasulullah Selalu Memendekkan Khutbah Jumat dan Memperpanjang Shalatnya

Intensitas ibadah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tidak konstan sepanjang tahun, sebagaimana ditunjukkan oleh hadits Aisyah radhiyallahu 'anha.

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam  bersungguh-sungguh dalam ibadah di bulan Ramadhan yang tidak Beliau lakukan di bulan-bulan yang lain. Dan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersungguh-sungguh di sepuluh terakhir bulan Ramadhan yang tidak Beliau lakukan di sepuluh pertama atau sepuluh yang kedua."

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. adalah contoh dan teladan terbaik dalam segala hal, termasuk dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Semoga Allah mudahkan kita untuk memanfaatkan  waktu yang pendek ini untuk sebanyak mungkin, seoptimal mungkin dan semaksimal mungkin, beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. (*)

Kategori :