Ramadhan adalah bulan yang paling mulia dalam satu tahun. Sehingga kalau pun kita bergadang untuk taat dan ibadah kepada Allah, khususnya adalah begadang untuk membaca Al-Qur'an, mengkhatamkan Al-Qur'an.
Namun tetap memberikan hak badan kita untuk untuk istirahat.
Di malam hari bisa istirahat, bisa tidur dua jam, tiga jam, empat jam atau sesuai dengan kemampuan masing-masing.
BACA JUGA:Sayang Jika Keluar Bulan Ramadhan Tidak Membawa Ampunan Dosa, Inilah Amalan Pelebur Dosa!
Point yang penting adalah setiap dari kita hendaknya bersungguh-sungguh membaca Al-Qur'an, khususnya di malam hari.
Karena Rasulullah bersama dengan Jibril setiap malamnya tadarus Al-Qur'an.
Ulama Fokus Membaca Al Qur'an di Bulan Ramadhan
Al-Imam Az-Zuhri, ketika sudah masuk di bulan Ramadhan fokus ibadah membaca Al-Qur'an dan ibadah sedekah makanan.
Imam Malik bin Anas rahimahullah ketika sudah masuk bulan Ramadhan, maka beliau tinggalkan majelis hadits. Kegiatan majelis ilmu, dalam majelis hadits, kemudian beliau mengambil Al-Qur'an dan selalu mengkhatamkan Al-Qur'an.
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu Ta'ala ketika sudah masuk bulan Ramadhan maka semua ibadah ditinggalkan, kecuali ibadah yang fardhu, kemudian sibuk dengan membaca Al-Qur'an."
BACA JUGA:Doa yang Sering Dilalaikan pada Bulan Ramadhan yakni saat Berbuka dan Sahur, Ada Apa?
Banyak atsar ataupun riwayat dari para sahabat dan salafus saleh yang sangat banyak menceritakan tentang bagaimana semangatnya mereka di dalam mengkhatamkan Al-Qur'an.
Tentu ini bukan hanya target selesai, tapi membaca dengan baik dan benar, membaca dengan bagus, membaca dengan khusyuk dan tenang, memegang langsung Al-Qur'an, membaca langsung dari Al-Qur'an. Seperti itu semangatnya salaf dalam mengkhatamkan Al-Qur'an. (*)