Waspada Ancaman Gempa Megatrust dan Tsunami di Pantai Selatan Jawa, BMKG Fasilitasi Sekolah Lapang

Rabu 19-06-2024,17:09 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Arief Setyoko

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES- Berdasarkan hasil kajian dan penelitian yang sudah disepakati oleh para ahli, Kabupaten Purworejo merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di pesisir selatan.

Hal itu disebabkan karena terdapat sumber gempa megatrust yang berpotensi mampu mencapai kekuatan 8,7 magnitudo.

Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono SSi MSi, saat menghadiri pembukaan Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami Tahun 2024 di Desa Girirejo Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo, Rabu (19/6).

BACA JUGA:Dua Remaja Meninggal Terpeleset Saat Memancing di Embung Abimanyu Temanggung

Kegiatan difasilitasi oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Bajarnegara diikuti sekitar 50 peserta dari berbagai elemen masyarakat.

“Saya berpesan agar kita tidak boleh lengah dengan adanya potensi ini, karena terdapat potensi gempa bumi besar dan tsunami yang karateristiknya low frequency high impact,” kata Dr Daryono.

Secara simbolis, pembukaan Sekolah Lapang ditandai dengan pemukulan gong serta penyematan tanda peserta oleh Bupati Purworejo Hj Yuli Hastuti SH dan Kepala Pusat BMKG kepada perwakilan peserta.

Hadir antara lain Kepala Stasiun Geofisika Bajarnegara Hery Susanto Wibowo SKom MSi, Kepala Balai Besar Wilayah 2 BMKG Hartanto ST MM, Plt Kalak BPBD Kabupaten Purworejo Dra Dede Yeni Iswantini MM, Forkopimcam Ngombol, dan unsur terkait lainnya.

Bupati Purworejo dalam sambutannya menyampaikan bahwa berdasarkan indeks resiko bencana tahun 2023, Kabupaten Purworejo berada pada ranking 7 Jawa Tengah dan ranking 278 nasional.

BACA JUGA:Bikin resah, 4 Remaja Wonosobo Terlibat Balap Liar Diamankan

Dimana Kabupaten Puworejo memiliki wilayah pantai sepanjang 25 km, yang membentang dari perbatasan dengan Kabupaten Kulonprogo hingga perbatasan Kebumen.

“Keberadaan pantai di Purworejo yang menghadap langsung Samudera Indonesia itu, sangat berpotensi terjadinya bencana khususnya tsunami, yang biasanya terjadi setelah adanya gempa bumi. Apalagi di pesisir pantai selatan Jawa ada ancaman gempa megatrust yang bisa diikuti tsunami,” ungkapnya.

Dijelaskan Bupati, berdasarkan kajian ilmu pengetahuan, sebagian besar jenis bencana yang terjadi kecuali gempa bumi, biasanya masih dapat diketahui sebelumnya.

Namun demikian, realitas yang terjadi menunjukkan bahwa kejadian bencana selalu saja memberikan dampak kejutan dan menimbulkan banyak kerugian, baik harta benda maupun jiwa.

Dalam kesempatan itu Bupati juga meluncurkan peta evakuasi tsunami Desa Girirejo dan menyambut baik adanya kegiatan ini. Pasalnya, sebagai salah satu upaya antisipasi dalam menghadapi kemungkinan bencana serta dapat meminimalisir terjadinya korban dan pada saat tanggap darurat bencana dapat dilakukan cepat, tepat, efektif, serta efisien.

Kategori :