Festival Lima Gunung XXII/2024: Wolak-Waliking Zaman, Refleksi Seni dan Budaya di Kaki Merapi

Jumat 20-09-2024,13:00 WIB
Reporter : Heni Agusningtyas
Editor : Nur Imron Rosadi

BACA JUGA:Bekali Perempuan Muda, PDNA Kota Magelang Gelar Seminar Pernikahan

Konferensi pers dihadiri pendiri KLG yang juga budayawan Magelang Sutanto Mendut,sesepuh KLG Sitras Anjilin dan para tokoh komunitas seniman petani kawasan Gunung Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh Kabupaten Magelang itu.

Sesepuh KLG Sitras Anjilin mengatakan para leluhur telah menyebutkan tentang bakal terjadi situasi seakan terasa sebagai zaman terbalik-balik atau tidak karuan.

Budayawan Sutanto Mendut mengemukakan tentang situasi tidak karuan pada syair tembang semut ireng dalam serat Sabdo Jati itu, sebagai paradoks, kontroversi, polarisasi, dan tabrakan pikiran.

BACA JUGA:Kontingen SMPN 2 Magelang Usung Tema Seni Tradisi Wujud Jati Diri Negeri di MEC 2024

"Dalam Festival Lima Gunung ini, melalui tema itu hendak mengingatkan para tokoh, elite, pimpinan negara, dan masyarakat luas supaya berhati-hati atas 'wolak-waliking jaman kelakone'," ucapnya.

Zaman yang ditandai dengan perkembangan pesat teknologi informasi menjadi salah satu faktor yang mengakibatkan situasi tidak karuan saat ini. (hen) 

Kategori :