Dianjurkan Berbicara Ketika Makan, Asal Isinya Pujian terhadap Makanan dan Allah yang Membuat Makanan

Kamis 03-10-2024,06:00 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

MAGELANG EKSPRES-Syariat Islam mengajarkan adab-adab bagi seseorang yang hendak makan. Diantaranya, membaca doa sebelum makan, menggunakan tangan kanan, mengambil makanan yang paling dekat dan masih banyak yang lain.

Sudah menjadi kebiasaan sebagian orang yang memanfaatkan momentum makan untuk berdiskusi, bertukar pikiran tentang pekerjaan dan membahas hal-hal lain yang dianggap perlu atau bahkan hanya sekedar untuk mencairkan suasana.

Jadi bila ada jamuan makan bersama hampir dipastikan terjadi perbincangan di antara orang-orang yang makan. Baik dalam sebuah jamuan resmi atau hanya jamuan makan dalam keluarga.

BACA JUGA:Kedahsyatan Bacaan Bismillah sebelum Makan : Menghalangi Setan Ikut Makan

Lalu bagaimana hukum berbicara ketika makan? Boleh atau tidak?

Para ulama menganjurkan untuk berbicara ketika makan. Terutama pembicaraan yang isinya pujian terhadap makanan dan pujian kepada Allah yang memberi makan.

Diantara dalilnya adalah :

Sahabat Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhuma menceritakan,

Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah meminta istrinya untuk diambilkan lauk. Namun kata mereka, ‘Kami tidak punya lauk apapun selain cuka.’

Beliau tetap minta diambilkan cuka, dan makan dengan lauk cuka dan mengatakan,

نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ ، نِعْمَ الْأُدُمُ الْخَلُّ

Sebaik-baik lauk adalah cuka… sebaik-baik lauk adalah cuka… (HR. Muslim 2052)

An-Nawawi menjelaskan hadis di atas,

وَفِيهِ اِسْتِحْبَاب الْحَدِيث عَلَى الْأَكْل تَأْنِيسًا لِلْآكِلِينَ

Dalam hadis ini terdapat anjuran untuk berbicara ketika makan, untuk membuat suasana akrab bagi orang-orang yang ikut makan. (Syarh Shahih Muslim, 7/14)

BACA JUGA:Seri Berbuat Baik #11, Bila Ingin Berbagi Utamakan Kerabatmu!

Ibnul Muflih menyebutkan keteragan Ishaq bin Ibrahim,

تعشيت مرة أنا وأبو عبد الله وقرابة له فجعلنا لا نتكلم وهو يأكل ويقول الحمد لله وبسم الله، ثم قال أكل وحمد خير من أكل وصمت ولم أجد عن أحمد خلاف هذه الرواية صريحا ولم أجدها في كلام أكثر الأصحاب، والظاهر أن أحمد – رحمه الله – اتبع الأثر في ذلك فإن من طريقته وعادته تحري الاتباع

Kategori :