Terkait kasus tersebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah menarik dari peredaran lima obat sirup yang dinyatakan mengandung cemaran EG dan DEG di atas batas aman yang diizinkan.
Kasus Gagal ginjal pada anak diklasifikasikan menjadi dua yaitu Gagal Ginjal Akut atau Acute kidney injury (AKI) merupakan kondisi dimana terjadi penurunan fungsi ginjal secara mendadak diakibatkan oleh penyumbatan saluran urine, gangguan pada aliran darah ke ginjal, atau masalah pada ginjal itu sendiri.
Akibatnya terjadi peningkatan metabolik persenyawaan nitrogen seperti ureum dan kreatinin, serta gangguan keseimbangan cairan, elektrolit yang ditandai oleh peningkatan serum kreatinin sebesar 0,3 mg/dl dalam waktu 48 jam atau peningkatan 50% serum kreatinin dari baseline dalam waktu 7 hari (The Kidney Disease Improving Global Ourcames).
Gagal Ginjal Kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) merupakan kondisi gagal ginjal anak yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal secara bertahap, dapat terjadi selama 3 bulan atau lebih. Hal ini dikarenakan terdapat kerusakan pada jaringan ginjal.
Penyakit ginjal kronis maupun akut di dunia merupakan masalah kesehatan masyarakat baik di negara berkembang maupun maju dan studi epidemiologinya pada anak juga masih terbatas meskipun cakupannya meningkat.
Prevalensi penyakit ginjal kronis pada anak-anak jarang terjadi dan dilaporkan secara beragam 15–74,7 per juta anak.
Variasi tersebut kemungkinan karena data tentang penyakit ginjal kronis dipengaruhi oleh banyak faktor seperti regional, budaya, dan metodologi yang digunakan.
Pemahaman yang lebih baik tentang epidemiologi penyakit ginjal pada anak sangat penting untuk diagnosis dini, identifikasi penyebab maupun perkembangan untuk memprediksi prognosis, dan membantu konseling pada anak-anak maupun keluarganya.
Pada tahap awal, penyakit ginjal pada anak sering kali tidak menunjukkan gejala sehingga terkadang bisa terlewat dan baru diketahui pada usia remaja.
Gejala baru mulai timbul ketika fungsi ginjal sudah mulai menurun atau rusak. Ketika ginjalnya sudah mengalami gangguan, anak dapat menunjukkan beberapa gejala antara lain, timbulnya keluhan bengkak di bagian wajah, tangan dan kaki, sering merasa kelelahan dan tampak pucat/anemia demam, mual hingga muntah,urin berubah warna menjadi coklat pekat, maupun terjadi penurunan jumlah urin.
Sekolah mempunyai peran penting dalam pencegahan gagal ginjal pada anak yang disebabkan oleh makanan tidak sehat.
Para pemimpin di bidang pendidikan kesehatan masyarakat dan sekolah harus menekankan betapa pentingnya peran pendidikan kesehatan di sekolah untuk memastikan bahwa seluruh penghuni sekolah siswa maupun gurunya sehat, sadar, melek terhadap kesehatan.
Berbagai upaya di sekolah dengan mehadirkkan peran tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, maupun ahli gizi dapat dilakukan oleh sekolah untuk berperan memberikan pendidikan, informasi kesehatan di sekolah.
Hal ini sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan siswa, akibat minimnya pengetahuan orang tua terhadap kesehatan anaknya, informasi yang belum memadai di internet maupun buku pendidikan kesehatan.
Secara kaloboratif Tenaga kesehatan dapat dilibatkan di sekolah untuk merancang, menilai kebutuhan di tiap komunitasnya, mengumpulkan data, merumuskan rencana, mengadvokasi kesehatan agar lebih baik dan melakukan evaluasi.
Harapannya melalui kepemimpinan, advokasi, koordinasi perawatan dan pemikiran kritis, dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan.