Hadapi Musim Hujan, DPRD Purworejo Ajak Masyarakat dan Pemerintah Sinergi Mitigasi Bencana

Rabu 06-11-2024,17:17 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Nur Imron Rosadi

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM - Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Tunaryo, mengingatkan masyarakat untuk semakin waspada menghadapi musim penghujan kali ini karena tingginya risiko bencana alam di wilayah Purworejo.

Sebagai wilayah yang sering mengalami bencana alam, seperti banjir dan longsor, kewaspadaan masyarakat dan pemerintah menjadi sangat penting untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Tunaryo menekankan pentingnya langkah mitigasi atau upaya pengurangan risiko bencana, terutama di daerah-daerah yang sudah diidentifikasi sebagai daerah rawan bencana.

BACA JUGA:Kejari Purworejo Serahkan Uang Rampasan Korupsi Pembiayaan Haji ke Pegadaian

Menurutnya, mitigasi dapat dilakukan melalui pemantauan terus-menerus di lokasi-lokasi yang rawan bencana, sehingga potensi bahaya dapat segera diketahui.

"Pemantauan ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tetapi juga masyarakat. Partisipasi aktif dari masyarakat, mulai dari melaporkan kondisi di lingkungan sekitar hingga menjaga kestabilan lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan yang bisa menyumbat aliran air, sangat penting dalam mencegah bencana," kata Tunaryo, Rabu, 6 November 2024.

Tunaryo juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti arahan yang diberikan oleh pemerintah setempat dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Purworejo, yang telah menetapkan peta potensi bencana.

Peta ini memuat informasi mengenai wilayah-wilayah yang berpotensi terkena dampak bencana, sehingga diharapkan masyarakat dan aparatur pemerintah di setiap daerah memahami risiko yang ada di wilayah mereka masing-masing.

BACA JUGA:Tanam Padi di Desa Kalimiru Purworejo Dukung Asta Cita Presiden

Sosialisasi mengenai peta potensi bencana ini diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas dan mendorong kesiapsiagaan di tingkat komunitas.

Lebih lanjut Tunaryo juga menyoroti pentingnya persiapan sarana dan prasarana untuk penanganan bencana.

Peralatan evakuasi, tempat penampungan sementara, hingga logistik seperti kebutuhan pangan dan obat-obatan harus disiapkan lebih awal, agar jika terjadi bencana, bantuan dapat segera diberikan kepada warga yang membutuhkan.

"Persiapan ini tidak hanya dilakukan oleh BPBD, tetapi juga melibatkan dinas-dinas terkait lainnya," ungkapnya.

Tunaryo menekankan bahwa kesiapsiagaan adalah kunci untuk mengurangi dampak buruk dari bencana.

BACA JUGA:Resep Gula Jahe Khas Purworejo yang Cocok Diseduh Bersama Wedang saat Musim Hujan

Kategori :