Dalil-dalil Tentang Wajibnya Tunduk dan Taat Kepada Pemimpin, Siapa Pun Dia

Senin 13-01-2025,15:06 WIB
Reporter : Abu Hammam
Editor : Suroso

Maka prinsip ahlussunnah wal jamaah yang mereka pegang erat-erat adalah senantiasa taat dan patuh terhadap pemimpin kaum muslimin walaupun seandainya ia fasik dan zhalim selama perintahnya tidak menyelisihi syariat Allah dan Rasul-Nya,

Apabila perintahnya menyelisihi syariat, maka tidak ada ketaatan terhadapnya pada perintah itu saja, bersamaan dengan tetapnya ketaatan pada selainnya.

Begitu juga mereka selalu menjaga kehormatannya di tengah-tengah masyarakat serta rutin mendoakan kebaikan untuknya terutama di momen-momen mulia seperti khutbah jumat.

Dinukil dari Fudhail ibn Iyadh dan imam Ahmad: “Sekiranya saya diberi sebuah doa yang mustajab, maka saya akan peruntukkan doa itu untuk pemimpin.”

Tanah air telah dianugerahi pemimpin yang baru yang diharapkan dapat membawa alur perubahan bagi rakyat kepada arah yang lebih baik.

Maka tugas kita semua adalah menjadi pembantu-pembantu untuk pemimpin kita baik dalam bentuk materi maupun non materi berupa doa, masukan, dan nasihat.

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Pemerintahan merupakan termasuk perkara wajib agama yang paling agung, bahkan tidak terwujud kesempurnaan agama dan dunia kecuali dengannya, hal itu disebabkan maslahat anak-anak Adam tidak akan lengkap kecuali dengan kehidupan sosial yang mana ia mesti membutuhkan pemimpin… (begitu pentingnya) sampai-sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mewajibkan bagi tiga orang yang sedang safar agar mengangkat salah seorang dari mereka seorang pemimpin sebagai bentuk perhatian akan pentingnya kepemimpinan pada perkumpulan yang lebih banyak dan yang lebih langgeng… Dikatakan: {60 tahun dengan pemimpin yang durhaka lebih baik daripada satu malam tanpa pemimpin}. Sungguh pengalaman telah membuktikan ini, di mana waktu dan tempat yang tidak terdapat padanya seorang pemimpin… akan timbul di dalamnya kerusakan… dan akan hilang padanya maslahat dunia & agama yang tidak diketahui (kadarnya) kecuali Allah jalla jalaluh. Oleh sebab inilah para salaf begitu mengagungkan kadar nikmat Allah dengannya (yakni keberadaan pemimpin), begitu pula mereka selalu mendoakan kemaslahatan untuknya.” (As-Siyaasah Asy-Syar’iyyah: 237-239)

BACA JUGA:Keutamaan Puasa Asyura dan Dalil yang Menjelaskannya

Semoga Allah Ta'ala memberi taufik dan senantiasa menjaga pemimpin kita sehingga selalu dalam ketaatan.(*)

Kategori :