Dia enggak punya harta, dia cuma punya niat. Tapi dengan niatnya, pahala orang dua ini sama. Maka ini bagi orang-orang yang enggak berduit, niatnya yang benar. Jadilah orang yang kedua. Jadilah orang yang berilmu yang punya niat baik. Kalau punya harta, dia akan berbuat kebaikan dengan harta tersebut. Pahalanya sama. Jadi enggak perlu iri sama orang kaya. Tapi yang perlu, niat seperti niatnya orang kaya, yang suka berbagi dengan hartanya.
BACA JUGA:Ramadhan Bulan Menuntut Ilmu, Perbanyak Tilawah plus Tadabur Al Qur’an
3) Yang ketiga, Orang yang Kaya Harta tapi Tidak Berilmu
Ini orang dikasih harta, tapi enggak dikasih ilmu. Model yang ketiga ini, orang yang mendapatkan rezeki banyak harta tapi tanpa ilmu.Karena dia enggak punya ilmu, maka harta itu dia belanjakan menurut syahwat dan nafsunya."
Dia tidak bertakwa kepada Allah, yang memberikan harta. Urusan silaturahim juga enggak peduli. Pokoknya itu harta digunakan untuk foya-foya, hanya untuk kesenangan dia, bahkan untuk kemaksiatan; berzina, judi, main khamar. Bahkan dia berzina mungkin tidak sendirian, dia biayai orang-orang naudzubillah, untuk berzina, untuk minum juga; narkoba. Dia bukan minum sendiri, dia biayai orang-orang untuk berbuat dosa.
Maka kata Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, "Orang seperti ini adalah orang yang paling rendah kedudukannya."
Makanya jangan niat jadi orang kaya saja. Karena kekayaan itu membuat orang kalau enggak punya ilmu, enggak takut sama Allah 'Azza wa Jalla.
Allah mengatakan,
"Manusia itu benar-benar melampaui batas, tatkala dia merasa enggak butuh, dia sudah punya semuanya."
(QS. Al-Alaq: 6-7)
Maka jadilah orang kaya yang berilmu. Bukan sekadar, mau jadi orang kaya taapi tidak berilmu maka berada kedudukan paling rendah.
BACA JUGA:Menyiapkan Bekal Utama Ramadhan dengan Iman, Ilmu dan Taubat
4. Yang keempat, Orang Miskin dan Tidak Berilmu
Ini orang harta enggak dikasih, ilmu juga enggak dikasih. Dia enggak menuntut ilmu, dia enggak belajar, enggak datang ke masjid untuk ngaji, kerja juga tidak menghasilkan.
Ini orang yang miskin, yang enggak punya ilmu, enggak punya harta.
Dia berangan-angan, “Kalau aku punya harta, aku akan berbuat dengan harta itu seperti orang ketiga tadi.”
Hartanya digunakan untuk kemaksiatan. Dia ingin berbuat seperti orang ketiga tadi.
Orang keempat ini sama dosanya sama yang ketiga tadi. "Hanya dengan niatnya!"