MAGELANGEKSPRES.ID-Berita duka yang sering kita dengar, kematian orang-orang terdekat kita, seharusnya menjadi pelajaran buat kita semua.
“Kalau hari ini Fulan yang meninggal, boleh jadi nanti malam kita yang meninggal, atau keluarga kita, atau orang-orang yang dekat sama kita,” ungkap Ustadz Syafiq Riza Basalamah.
Disebutkan, manusia terkadang berpikir kalau dirinya masih punya waktu panjang untuk hidup di muka bumi ini. Dia punya angan-angan yang melebihi ajalnya.
BACA JUGA:Adil dalam Beribadah dan Jangan Berlebihan
Dan kita dapat melihat berapa banyak pemikir-pemikir, ilmuwan-ilmuan, yang mungkin dia berpikir untuk membuat sesuatu, tapi ternyata dia tidak pernah hidup di saat yang diinginkan itu ada. Dia meninggal dunia.
“Maka kita perlu ingat bahwasanya kita diciptakan untuk mengabdi kepada Allah 'Azza wa Jalla. Sehingga tatkala ajal menjemput kita, kita sudah siap,” ujarnya.
Ustadz Syafiq menyatakan bahwa silakan berangan-angan yang tinggi, tapi jangan hanya urusan dunia. Karena kalau hanya urusan dunia, semua akan karena kita bakal meninggalkan dunia. “Kalau bicara kematian, ya kita tahulah, enggak perlu diperpanjang berbicara tentang kematian, karena itu sebuah kepastian yang semua orang akan merasakan.”
Al-Imam An-Nawawi rahimahullahu Ta'ala dalam kitabnya Riyadush Shalihin menyebutkan beberapa ayat yang berkaitan dengan hal ini. Yang pertama adalah yang berada di surat Ali Imran ayat 185, kemudian yang di surat Luqman ayat 34, kemudian yang di surat An-Nahl ayat 61, kemudian di surat Al-Munafiqun ayat 9-11, kemudian ada di surat Al-Mukminun ayat 99-115, kemudian surat Al-Hadid ayat 16.
BACA JUGA:Konsekuensi Inabah pada Allah
Disebutkan Imam An-Nawawi, yang pertama surat Ali Imran ayat 185.
{ كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُوْرَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَاةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَاعُ ٱلْغُرُورِ ۞ }"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."
Kata Ustadz Syafiq, semua yang bernyawa tanpa pandang bulu, siapa pun; mau itu orang kaya, mau itu orang miskin, mau itu pejabat negara atau dia rakyat jelata, semuanya akan merasakan kematian. Mau itu orang baik atau orang jahat. Tanpa pandang bulu, mau dia orang tua atau dia anak-anak, pokoknya semua bakal merasakan kematian.
Kemudian Allah sebutkan, apakah setelah kematian itu selesai? Kalau kematian itu memutuskan segala-galanya, tidak ada kehidupan lagi, tidak ada pembalasan atas apa yang kita kerjakan, maka kata seorang penyair mengatakan,
“Andai kata ketika kita mati, kita itu dibiarkan (tidak ada persidangan, tidak ada balasan buat apa yang kita kerjakan), maka kematian adalah tempat istirahat buat setiap orang hidup.
Setiap orang hidup punya masalah, dia bunuh diri. Mungkin dia akan ambil belati, dia sayat-sayat nadinya, atau dia akan loncat dari gedung yang tinggi, atau dia akan menabrakkan dirinya ke kereta. Kenapa? Karena kematian itu tempat istirahat, kalau memang seperti itu. Tapi realitanya enggak!”