BACA JUGA:Wajah Baru Pecinan Magelang, Bertransformasi Sebagai Pusat Perbelanjaan, Kuliner, hingga Musik
Staf Museum OHD, Faqurodin mengatakan museum ini lahir dari keinginan pemilik agar karya seni dapat diakses publik.
“Koleksi di sini mewakili perkembangan seni rupa modern dari generasi awal hingga seniman muda. Semua periode terwakili,” kata Faqurodin.
Berbeda dari museum lain, Museum OHD menerapkan pameran tidak permanen.
Dalam setahun, karya yang dipajang berganti dua hingga tiga kali melalui koleksi internal maupun kerja sama dengan seniman.
“Ruang pamer selalu diperbarui agar pengunjung mendapat pengalaman yang segar,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kota Magelang Imam Baihaqi berharap museum-museum tersebut dimanfaatkan sebagai ruang belajar selama libur Nataru dan libur sekolah.
“Melalui museum, generasi muda bisa belajar sejarah dan nilai-nilai bangsa. Momentum libur sekolah menjadi waktu yang tepat untuk berkunjung ke museum,” kata Imam Baihaqi.