Fokus Penanganan Rob, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Respons Cibiran Publik Lewat Kerja Nyata

Sembari menunggu penyelesaian proyek besar itu, langkah-langkah jangka pendek terus dimaksimalkan.

BACA JUGA:Singapura Buka Kran Konektivitas Pelabuhan di Pantura Jateng

Seluruh OPD Pemprov diterjunkan langsung ke lokasi terdampak. Masing-masing menjalankan peran sesuai bidangnya.

Dinas Pusdataru fokus menyedot air rob dan mengalirkannya ke sungai. Dinas PU Bina Marga menempatkan water barrier demi keselamatan pengguna jalan.

Sedangkan Dinas Pendidikan memberikan bantuan ke sekolah yang terdampak. Sementara Dinas Kesehatan menjalankan program layanan keliling melalui Speling, atau Dokter Spesialis Keliling.

"Rob tetap terjadi karena faktor alam. Tapi kita tetap hadir, OPD turun, masyarakat didampingi,” ujar Luthfi.

BACA JUGA:Mitigasi Risiko Angin Kencang Butuh Kesadaran Kolektif

Penanganan berbasis lingkungan juga dijalankan lewat program Mageri Segoro. Tahun ini, penanaman 1,5 juta bibit mangrove ditargetkan rampung sebagai upaya restorasi ekosistem pesisir.

Tak hanya itu, Luthfi juga mendorong DPRD Jateng untuk segera merevisi Perda Air Tanah. Ia menekankan urgensinya karena penurunan tanah di Pantura mencapai 8–13 cm per tahun.

Solusi yang ditawarkan antara lain peralihan penggunaan air tanah ke SPAM atau Sistem Penyediaan Air Minum.

BACA JUGA:Pimpin Hari Bhayangkara, Gubernur Ahmad Luthfi Minta Polri Semakin Dekat

Dalam penguatan pasokan air bersih, Pemprov Jateng juga menggandeng Universitas Diponegoro (Undip) untuk mengembangkan teknologi desalinasi, mengubah air payau jadi air siap minum.

Kolaborasi ini menyasar kebutuhan warga pesisir yang terdampak rob secara langsung.

Seluruh langkah ini jadi bukti bahwa Gubernur Luthfi tak tinggal diam. Ia memilih turun langsung, bergerak cepat, dan bekerja terstruktur demi mengatasi rob yang kian menantang.

Sumber: magelang ekspres