Puntingan Desa Mati di Tegalrejo Magelang yang Kini Ditinggal Penghuninya

Namun akses sulit dan tidak adanya listrik membuat warga memilih pindah.

BACA JUGA:Pelaku Pembacokan 3 Pelajar di Jalan Blabak-Candimulyo Berhasil Dibekuk Kurang dari 24 Jam

“Listrik tidak ada. Dulu cuma nyambung dari Dusun Tobanan. Tapi sekarang sudah tidak ada yang tinggal, otomatis mati semua,” lanjut Ahmad.

Sejak kosong, dusun ini mulai menarik perhatian orang-orang yang membuat konten horor di media sosial.

“Kadang ada yang datang diam-diam buat bikin video YouTube. Lewat kebun, nggak izin ke desa. Mungkin karena sepi dan bangunannya terbengkalai jadi kelihatan angker,” katanya.

BACA JUGA:Tim Dosen Untidar dan Fatayat NU Dorong Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Desa Wringinputih

Di dusun ini juga terdapat dua area pemakaman, yang dikenal sebagai makam atas dan makam bawah.

Ahmad menjelaskan, makam atas adalah makam umum warga setempat.

Sedangkan makam bawah diyakini sebagai tempat peristirahatan Raden Rahmat, seorang ulama dari Demak, dan kerabatnya.

“Tiap Jumat Kliwon dan Selasa Kliwon, masih banyak yang ziarah ke sana,” ujarnya.

Sumber: magelang ekspres