Ramadan Masa Lalu di Masjid Agung Kauman Kota Magelang dari "Bom" Sampai Simaan yang Masih Bertahan
SIMAAN. Salah satu warisan yang masih dilangsungkan sejauh ini oleh masyarakat Kota Magelang yaitu Simaan di Masjid Agung Kauman di bulan Ramadan.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES
”Suara itu lah yang oleh warga Magelang menjadi satu-satunya tanda berbuka puasa,” kata pria yang akrab disapa Mas Henk itu.
Ternyata tradisi ”ngabuburit” tidak hanya populer di satu dekade terakhir.
Karena di era 80-an pun, warga sudah akrab dengan ngabuburit sambil menunggu suara dentuman ”dung” yang begitu keras.
BACA JUGA:Bukan Hanya di Rindam, Kota Magelang Punya Tempat Berburu Takjil yang Tak Kalah Ramai
Namun sayang, pemerintah akhirnya melarang tradisi itu karena dianggap berbahaya sekitar tahun 1985.
Pasca pelarangan, tradisi pengumuman buka puasa kemudian diganti menggunakan sirine yang dipasang di atas tugu Water Torn di Alun-alun.
Tapi penggunaan sirine itu pun tidak berlangsung lama karena sirine rusak dan tidak pernah diperbaiki hingga sekarang.
”Penanda berbuka puasa lantas diganti menggunakan tabuhan bedug dan suara Adzan melalui pengeras suara sampai sekarang,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres