The Aloon-Aloon Magelang Bermula dari Keraguan Massal, Dihantam Pandemi, Hingga Kini Megah Berdiri

 The Aloon-Aloon Magelang Bermula dari Keraguan Massal, Dihantam Pandemi, Hingga Kini Megah Berdiri

Walikota Magelang periode 2010-2020 saat diwawancarai wartawan usai mengikuti topping off The Aloon Aloon Magelang, Senin, 7 Juli 2025.-WIWID ARIF-MAGELANG EKSPRES

Kini, bangunan yang didirikan bukan sekadar properti komersial. The Aloon-Aloon dirancang untuk memiliki fungsi ganda.

Sebab, tujuh lantai pertama menjadi pusat perbelanjaan tematik dan kuliner, sedangkan delapan lantai di atasnya dialokasikan untuk hotel modern.

BACA JUGA:Investasi Jateng Tembus Rp 21 T, Menperin: Karena Gubernur Luthfi

Total investasi mencapai Rp 200 miliar, menjadikannya salah satu proyek properti terbesar dalam sejarah Kota Magelang.

Sebelum berubah menjadi proyek mercusuar, tempat ini adalah Magelang Teater, sebuah bioskop yang berjaya di era 1960-an. Jauh sebelumnya, bangunan di sana dikenal sebagai Hotel Loze, hotel peninggalan kolonial milik warga Belanda.

Dilansir Magelang Ekspres, edisi Rabu, 22 Juli 2020, Ivan Indrawan Chandra, Direktur Utama PT Grha Karya Investama, pernah mengatakan bahwa sejak awal pihaknya sadar akan keterbatasan lahan dan karakter Magelang sebagai kota kecil.

BACA JUGA:Rekomendasi Festival Seru di Alun-alun Magelang, dari Kirab Budaya hingga Kuliner

Maka lahirlah ide mal kuliner tematik, dengan empat dari tujuh lantai didedikasikan untuk kuliner lokal dan nusantara.

"Karena lahannya terbatas, kami tidak bisa membangun seperti mal-mal besar di Jakarta," ujar Ivan, dalam wawancara 21 Juli 2020 silam.

The Aloon-Aloon dibangun di atas lahan milik Pemkot Magelang. PT Grha Karya Investama mengelola properti dengan sistem sewa selama 30 tahun, setelah itu seluruh bangunan akan dikembalikan ke pemerintah.


Walikota Magelang saat itu, Sigit Widyonindito usai menandatangani perjanjian kerja sama investasi eks Gedung MT dengan Ivan Indrawan Chandra, Direktur Utama PT Grha Karya Investama, 21 Juli 2020 silam-DOKUMEN-MAGELANG EKSPRES

BACA JUGA:LPM Dikukuhkan, Pemkot Magelang Tuntut Transparansi dari Akar Rumput

Sigit Widyonindito tak dapat menutupi rasa kebanggaannya ketika proyek yang diragukan banyak pihak itu kini sudah berdiri kokoh.

Ditemui usai seremoni Topping Off, Walikota Magelang periode 2010-2020 itu mengaku seempat menemui jalan terjal ketika menjual eks-MT ke pasar investasi raksasa di Kota Magelang.

"Mencari investor ini tidak mudah. Bahkan sulit sekali. Jadi ketika akhirnya ada yang bersedia dan komit, tentu kami sangat bangga, tentu saja untuk warga Kota Magelang," kata Sigit.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: magelang ekspres

Berita Terkait