Rokok Ilegal Menjamur di Magelang, Negara Terancam Rugi Miliaran Rupiah
PEMUSNAHAN. Bea Cukai Magelang memusnahkan rokok ilegal yang berhasil ditemukan di Kota Magelang-IST-MAGELANG EKSPRES
Namun, meski tergiur keuntungan dari rokok murah, MF memilih untuk tidak ikut menjual produk yang tak jelas asal-usulnya.
"Takut juga. Kalau urusannya sampai hukum, repot," akunya.
BACA JUGA:Melihat Suasana Hari Pertama Masuk Sekolah Pukul 06.30 WIB di Kota Magelang
Sikap hati-hati MF ada benarnya, data resmi dari Bea Cukai Magelang menunjukkan, peredaran rokok tanpa cukai mengalami peningkatan signifikan pada semester pertama 2025.
Dalam enam bulan pertama tahun ini, petugas menggagalkan upaya distribusi 2,7 juta batang rokok ilegal, dengan potensi kerugian negara yang dicegah mencapai Rp3,3 miliar.
Tahun sebelumnya, sepanjang 2024, total penyitaan mencapai lebih dari 3 juta batang, dengan nilai potensi penerimaan negara yang berhasil diselamatkan sekitar Rp2,5 miliar.
BACA JUGA:Gandeng Disnaker, Lapas IIA Magelang Beri Latihan Tata Rias Pengantin Khusus Warga Binaan Perempuan
“Angka-angka itu menunjukkan dua hal sekaligus yaitu peningkatan produksi rokok ilegal, dan meningkatnya efektivitas pengawasan petugas di lapangan,” kata Dedik Agus Satriawan, Pemeriksa Bea Cukai Magelang Ahli Pertama.
Menurut Dedik, permintaan yang tinggi dari masyarakat menjadi salah satu pemicu menjamurnya produksi rokok ilegal.
"Banyak orang tidak menyadari bahwa rokok jenis ini tidak melalui uji laboratorium. Kadar tar dan nikotin tidak dikontrol. Itu berbahaya untuk kesehatan," tegasnya.
BACA JUGA:Memasuki Ajaran Baru, Toko Seragam Sekolah di Kota Magelang Diserbu Pembeli
Selain risiko kesehatan, keberadaan rokok ilegal berdampak langsung pada hilangnya potensi penerimaan negara dari sektor cukai.
Padahal, penerimaan cukai dari hasil tembakau sebagian besar dialokasikan kembali ke daerah dalam bentuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“Tahun ini saja, Kota Magelang menerima DBHCHT sebesar Rp14,38 miliar. Dana itu dimanfaatkan untuk kesejahteraan warga, layanan kesehatan, dan penegakan hukum,” ujar Dedik.
BACA JUGA:Memasuki Ajaran Baru, Toko Seragam Sekolah di Kota Magelang Diserbu Pembeli
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres
