Perbanyak Interaksi dengan Al-Qur'an di Bulan Ramadhan

Perbanyak Interaksi dengan Al-Qur'an di Bulan Ramadhan

Perbanyak Interaksi dengan Al-Qur'an di Bulan Ramadhan--

Ini hadits dan atsar ini menunjukkan bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, Beliau mengkhatamkan Al-Qur'an di waktu minimal tiga hari. Dan Beliau juga melarang umat Islam untuk mengkhatamkan Al-Qur'an dalam waktu kurang dari tiga hari.

BACA JUGA:Jadikan Al Qur’an Sebagai Bacaan Terbanyak di Bulan Ramadhan

Lantas bagaimana dengan kisah-kisah di atas, yang menjelaskan bahwa ada ulama yang khatam setiap malam, bahkan yang khatam dua kali dalam satu hari? Ada sebuah penjelasan yang menarik dari Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullahu Ta'ala, dan beliau menukil dari An-Nawawi rahimahullah. Beliau mengatakan, "Sahih diriwayatkan dari generasi salaf, bahwa mereka khatam Al-Qur'an dalam sehari atau dua hari."

Kemudian beliau menukil dari An-Nawawi rahimahullahu Ta'ala, bahwasanya beliau mengatakan, "Jawabannya adalah bahwasanya hal ini berbeda dari satu orang ke orang yang lain. Orang yang punya kemampuan memahami dan tadabur, hendaknya membaca dengan cara yang tidak mengurangi tadabur."

Jadi kita-kita yang masih sehat, kita-kita yang diberikan kemampuan untuk memahami Al-Qur'an dengan baik, diberikan kemampuan untuk tadabur, barangkali membaca terjemahnya, membaca tafsirnya, dan itu adalah sesuatu yang ringan bagi kita. Karena ada orang-orang yang kalau disuruh begitu, dia enggak mampu karena keterbatasannya, karena kelemahannya. Dia tidak bisa untuk tadabur, tidak bisa membaca terjemah atau tafsir Al-Qur'an.

Sementara sebagian kita menikmati tadabur itu. Ketika kita paham arti suatu ayat, itu ada sebuah kenikmatan tersendiri. Apalagi kalau kita membaca tafsir yang kemudian ada tambahan-tambahan ilmu baru.

Kalau anda adalah orang yang seperti itu, maka hendaknya anda membaca Al-Qur'an dengan cara yang tidak melewatkan tadabur, jangan sampai tadaburnya hilang.

Tidak masalah pelan-pelan, tapi kita bisa tadabur. Maka, yang seperti itu jangan sampai anda membaca terlalu cepat, karena tadabur itu penting. Tadabur itu lebih penting daripada membaca.

BACA JUGA:Penjelasan Mengapa Ramadhan Disebut Bulan Al-Qur'an

Jadi, beliau mengatakan orang yang punya kemampuan memahami dan tadabur, hendaknya membaca dengan cara yang tidak mengurangi tadabur; pelan-pelan saja. Jangan sampai mengejar target khatam, kemudian melewatkan tadabur yang kita masih bisa melakukannya.(*)

*Dinukil dari kajian Ustadz Dr. Anas Burhanuddin, M.A. حفظه الله تعالى

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: