Akademisi Dorong Penguatan Branding Kota Sejuta Bunga

Akademisi Dorong Penguatan Branding Kota Sejuta Bunga

MAGELANG UTARA - Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang bekerja sama dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang, dan Untidar merancang Program Kemitraan Wilayah (PKW) di Kelurahan Kedungsari, Magelang Utara. Program kemitraan tersebut berupa pengembangan potensi unggulan komunitas pecinta bunga. Ketua Tim dari UM Magelang, Ns Robiul Fitri Masithoh SKep MKep mengatakan bahwa program menyasar pengabdian dan pemberdayaan masyarakat perempuan. Tujuannya guna mewujudkan Kelurahan Kedungsari, sebagai kampung bunga melalui Gerakan Magelang Kota Sejuta Bunga. ”Gerakan ini merupakan ajakan bagi seluruh elemen masyarakat untuk menanam bunga di lingkungan sekitarnya yang menggerakan seluruh komponen masyarakat,” katanya, kemarin. Ia menjelaskan sebenarnya Gerakan Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga sudah dilakukan bersama melalui pemberdayaan perempuan menggiatkan komunitas pencita bunga. Bersama dua dosen lainnya, Basri SH MHum, Diesyana Ajeng Pramesti, SE MSc, dan dari Untidar Siti NurulIftitah SP MP, mereka mengangkat Perda No 11 Tahun 2014 tentang Branding Kota Magelang sebagai Kota Sejuta Bunga, mampu memberikan keindahan, manfaat ekonomis, dan menggambarkan sinergitas kehidupan. ”Selanjutnya city branding dijelaskan untuk mempromosikan daerah dan meningkatkan kunjungan wisata maupun bisnis dan meningkatkan citra (image) dan daya saing daerah,” ujarnya. Salah satu upaya yang sudah dikerjakan oleh Pemkot Magelang, kata Fitri, untuk merealisasikan Kota Sejuta Bunga adalah melakukan pembibitan atau holtikultural di lahan terbuka. Selain itu, berbagai macam pelatihan yang diperuntukan untuk petani atau pecinta tanaman/bunga sampai dengan melakukan pelatihan pengemasan tanaman hias untuk souvenir dan dekorasi untuk beberapa event atau festival. ”Kemudian, Pemkot juga sudah membangun laboratorium kultur jaringan tanaman di Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa),” jelasnya. Kelurahan Kedungsari, ujarnya, memiliki beberapa paguyuban, salah satunya adalah Sekar Sari yang diketuai oleh Murjani berdiri sekitar 5 tahun yang lalu. Capaian yang sudah didapatkan adalah perintisan berbagai macam tanaman bunga yang masih bersifat konvensional dari mulai menanam sampai pemeliharaan. ”Kelembagaan sudah terbentuk, sehingga kita beri motivasi pelatihan budidaya tanaman hias, warga di Kedungsari RW 6 dan RW 9. Mereka juga dilatih menanam dan memperbanyak tanaman anggrek yang merupakan ikon Kota Magelang. Harapan ke depan, Kedungsari bisa dijadikan sentra tanaman hias,” imbuhnya. (wid)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: