BMKG Perkirakan Curah Hujan di Temanggung Tahun Ini Lebih Sedikit, Petani Tembakau Bakal Diuntungkan

BMKG Perkirakan Curah Hujan di Temanggung Tahun Ini Lebih Sedikit, Petani Tembakau Bakal Diuntungkan

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM - Kabar gembira untuk petani tembakau di Kabupaten Temanggung. Berdasarkan prakiraan cuaca yang dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah, tahun ini curah hujan akan lebih sedikit dibandingkan tahun 2021 lalu. Kepala BMKG Jawa Tengah, Sukisno, mengatakan, cuaca sepanjang tahun 2022 ini tidak seperti tahun 2021, di mana di tahun tersebut curah hujan sangat tinggi. Kondisi itu sangat berpengaruh pada pertanian terutama petani tembakau di Temanggung. \"Tahun 2021 lalu curah hujan bisa dibilang cukup tinggi, pengaruhnya sangat banyak bagi petani tembakau di Temanggung,\" katanya saat berkunjung ke Temanggung beberapa waktu lalu. Di tahun 2022 ini BMKG memprediksikan cuaca akan lebih bersahabat dengan tembakau dari musim tanam tembakau hingga panen raya mendatang. Pasalnya tahun ini curah hujan akan jauh lebih sedikit dibanding tahun lalu. \"Kami perkirakan curah hujan tahun ini tidak sperti tahun kemarin yang masih ada la nina,\" terangnya. Dijelaskan, posisi La Nina di tahun ini hanya akan terjadi pada bulan Januari hingga Febuari, mulai bulan Maret dan April sudah dalam posisi netral tanpa La Nina. \"Paling tidak faktor pengendali musim dari la nina maupun el nino bisa kita abaikan untuk tahun ini, tinggal kita memperhatikan potensi hujan hariannya,\" jelas Sukisno. Sukisno mempredisikan puncak musim kemarau untuk Kabupaten Temanggung akan dimulai pada bulan Mei dasarian tiga untuk Temanggung wilayah utara. Sedangkan untuk wilayah paling terakhir mengalami musim kemarau adalah wilayah barat, yang akan terhadi pada bulan Juni dasarian tiga. \"Mei dasarian tiga itu berarti mulai tanggal 20, Juni dasarian tiga juga sama,\" katanya. Sedangkan untuk puncak kemarau untuk wilayah Kabupaten Temanggung, BMKG mempredisikan akan terjadi pada bulan Juni hingga September. Meski demikian pada musim kemarau tahun ini masih bisa berpotensi hujan dengan intensitas ringan. \"Musim kemarau tahun ini bukan berarti tidak terjadi hujan sama sekali, karena definisi kemarau di kami jika dalam satu dasarian curah hujannya tidak melebihi 50mm,\" terangnya. Meski dipredisikan curah hujan akan berkurang dalam tahun ini , namum BMKG Jawa Tengah berharap agar para petani terus meng-update informasi cuaca harian bisa melalui https://www.bmkg.go.id/ atau lewat aplikasi info BMKG yang bisa diinstal melalui playstore. \"Petani bisa melihat langsung informasi prakiraan cuaca agar bisa menyesuaikan musim tanam hingga panen dengan dasar prakiraan cuaca yang ada,\" tutupnya. (set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: