BPBD Pastikan Tak Bakal Kekurangan Bantuan Air Bersih

BPBD Pastikan Tak Bakal Kekurangan Bantuan Air Bersih

TEMANGGUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung memastikan, tidak akan mengalami kekurangan kuota bantuan air bersih. Meskipun musim kemarau tahun ini akan berlangsung hingga awal November mendatang. “Persediaan bantuan air bersih untuk mengatasi kekurangan air bersih selama musim kemarau tahun ini cukup,” terang Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung Gito Walngadi kemarin. Menurutnya,  untuk mengatasi kekurangan air bersih selama musim kemarau ini, tahun ini BPBD Temanggung mendapatkan kucuran dana untuk pengadaan air bersih sebanyak 350 tangki atau senilai Rp85 juta. \"Bantuan air bersih kami lakukan setiap hari, rata-rata ada empat tangki. Selain menggunakan anggaran dari APBD,” Ia mengatakan, selain dari APBD, pihaknya juga sudah menerima bantuan anggaran pengadaan air bersih dari APBN dan menerima  bantuan air bersih juga dari berbagai lembaga, seperti Bank Jateng, Baznas, Polres, komunitas dan lainnya. Dikatakan, persediaan air bersih diperkirakan memenuhi sampai akhir Nopember 2019, sedangkan musim kemarau sendiri diperkirakan sampai awal Nopember. Tetapi krisis air bersih tidak serta merta berhenti, sehingga tetap dilakukan droping air bersih sampai benar-benar dinyatakan tidak ada daerah yang krisis air bersih. “Masih ada 600 tangki dan diperkirakan cukup untuk memenuhi hingga akhir Nopember. meski demikian kami tetap membuka pada masyarakat yang ingin membantu droping air bersih,” katanya. Menurutnya, sejak memasuki musim kemarau, pihaknya sudah langsung mendistribusikan air bersih ke daerah yang mengalami kekurangan air bersih dan sampai saat ini upaya ini masih terus dilakukan dengan ahrapan, warga tidak ada yang kesulitan air bersih. “Distribusi air bersih sudah dilakukan BPBD sejak 17 Juni 2019, kami baru akan berhenti mendistribusikan air bersih jika kondisi sudah normal kembali,” katanya. Ia menambahkan, jumlah daerah yang mengalami kekurangan air bersih semakin bertambah. Dari enam kecamatan menjadi 12 kecamatan, meskipun tidak semua dusun atau desa di 12 Kecamatan itu mengalami kekurangan air bersih, Dirincikan, daerah yang mengalami kekurangan air di 12 Kecamatan itu terdiri dari 40 desa dan 129 dusun atau titik yang memiliki potensi besar kekeringan pada puncak musim kemarau ini. “Apalagi jika musim kemarau berlangsung hingga bulan Oktober, krisis air bersih bisa semakin meluas,” katanya. Disebutkan, sebanyak 12 kecamatan yang wilayahnya terjadi kekeringan, yakni Kecamatan Kandangan, Pringsurat, Kaloran, Kranggan, Jumo, Candiroto, Selopampang, Gemawang, Kledung, Bulu, Tembarak dan Kecamatan Tlogomulyo. “Wilayah tersebut setiap musim kemarau tiba memang menjadi daerah langanan kekurangan air bersih,” tandasnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: