Cemari Waduk, Ratusan Ton Bangkai Ikan di Wonosobo Dibongkar

Cemari Waduk, Ratusan Ton Bangkai Ikan di Wonosobo Dibongkar

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Ratusan ton bangkai ikan yang telah dikubur di pinggir Waduk Wadaslintang empat bulan silam akhirnya dibongkar. Hal ini dilakukan lantaran penguburan terlalu dekat dengan air. Sehingga dikhawatirkan berdampak pada pencemaran terhadap kualitas air. “Bahaya ini datang jika terjadi air waduk naik, dan sekarang sudah dekat, lantaran memasuki musim penghujan. Dipastikan air akan menutup ratusan ton bangkai yang telah dikuburkan itu,” ungkap Kepala Bidang Perikanan Dispaperkan Wonosobo, Pramuji. Menurutnya, ratusan ton ikan yang mati itu dikubur sekitar 5 meter dari bibir air waduk Desa Sumberrejo. Total mencapai  420 ton bangkai ikan. Kalau air naik waduk akan tercemari dari bangkai yang telah membusuk itu. Apalagi telah bercampur dengan tanah. “Pencemaran yang terjadi bukan berbentuk fisik bangkainya saja. Sebab jika dilihat dari bulan kematian ikan yang dikuburkan pada 21 Juli lalu hingga November ini. Sehingga akan berubah menjadi cairan yang mencemari tanah,” katanya Berkaitan dengan hal itu, pihaknya tetap meminta pada perusahaan perikanan PT Aqua Farm bertanggungjawab untuk memindahkan bangkai tersebut. Sementara Comunity Affair PT Aqua Farm, Totok Yulianto mengaku akan berkomitmen menjaga lingkungan sekitar. Dengan segera merespon saran dari para pakar untuk segera memindahkan bangkai ikan tersebut. “Kita siapkan jalur evakuasinya dulu. Tidak mungkin melewati jalan umum. Terlalu berisiko,” katanya. Menurutnya, proses pemindahan ini ternyata tidaklah mudah. Sebab dalam wilayah perizinan untuk pembuatan jalan baru harus melalui beberapa instansi. Termasuk lahan milik warga Sumberejo Wadaslintang. Proses tersebut bisa diselesaikan sehari, paling tidak dalam seminggu kedepan. Dengan luas penguburan sepanjang 15, dan lebar enam meter. Dengan kedalaman berkisar Delapan sampai sepuluh meter. “Penguburan dari titik awal kelokasi yang baru itu berjarak  sekitar satu kilometer. Di lahan milik warga sekitar,” pungkasnya. (gus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: