Dianggap Mengganggu, Pemkot Tertibkan Pedagang Liar di Jalan Gatot Soebroto

Dianggap Mengganggu, Pemkot Tertibkan Pedagang Liar di Jalan Gatot Soebroto

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bersama Satpol PP Kota Magelang memindahkan lapak-lapak pedagang durian dari Jalan Gatot Subroto ke Jalan Sunan Giri, akhir pekan lalu. Hal ini dilakukan karena banyaknya laporan masyarkat yang merasa terganggu dengan aktivitas para pedagang di atas trotoar itu. Sekretaris Disperindag Kota Magelang, Syaifullah mengatakan, pemindahan ini dilakukan setelah sebelumnya sudah ada negosiasi dengan pedagang. Alasan pemindahan, karena lapak berdiri di bahu jalan dan parkir kendaraan dinilai dapat mengganggu kelancaran arus lalu lintas. \"Lapaknya memang berdiri bukan di tanah milik Pemkot. Tapi, ada ketidaknyamanan dari pejalan kaki yang melintas di trotoar sekitar lapak dan parkir kendaraan pembeli seringkali mengganggu lalu lintas,” katanya. Ia menyebutkan, jumlah lapak yang dipindah sekitar 14 buah yang berbahan bambu. Lapak kemudian dipindah di area kuliner Giriloyo Jalan Sunan Giri atau sekitar 300 meter ke utara dari posisi semula. Baca Juga Dua Warga Temanggung Tewas Tertimpa Pohon Tumbang \"Di area kuliner ini sudah ada sekitar 14 pedagang dengan beragam jenis jualan. Mereka yang jualan durian kita pindah ke sini, sehingga area kuliner ini makin ramai,” katanya didampingi Kabid Perdagangan Disperindag, Vivi Eri Setyowati. Lapak pedagang durian ini, kata Syaiful, memang bersifat musiman. Akan tetapi, saat musim mereka bisa menjajakan dagangan di area tersebut cukup lama, sekitar 3-5 bulan. Oleh karena itu, ia menilai penting adanya penataan sehingga lebih tertib. \"Mereka bersedia pindah dan kami membantu pindahan mereka. Kami gandeng Satpol PP untuk membantu proses pemindahan ini. Bambu dari lapak yang dibongkar kita angkut dengan mobil terbuka milik Satpol ke lokasi baru,” jelasnya. Di tempat yang sama, Kepala Satpol PP Kota Magelang, Singgih Indri Pranggana mengatakan, pihaknya memang membantu Disperindag dalam pemindahan lapak penjual durian ini. Hanya saja, ada beberapa yang tidak bersedia dengan alasan akan memindahkan sendiri. \"Kita bantu agar pedagang tidak repot. Kalau dilihat dari aturan (Perda Ketertiban Umum), keberadaan mereka cukup mengganggu kelancaran lalu lintas. Utamanya, parkir kendaraan milik pelanggan yang ada di jalan raya. Kalau bangunannya memang di tanah milik instansi lain,” jelasnya. Sementara itu, Ketua Pusat Kuliner Giriloyo, Bambang mengaku setuju saja dengan pemindahan lapak penjual durian ini. Bahkan, ia menyambut gembira, karena pusat kuliner yang sudah ada sejak beberapa tahun ini diperkirakan akan makin ramai. \"Ada sekitar 14 pedagang berbagai jenis, seperti gudeg, mi ayam, bakso, es, nasi lesah, dan sebagainya. Dengan tambahan lapak penjual durian ini, tentu kami berharap makin ramai orang ke pusat kuliner ini,” ungkapnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: